Tapal Kuda

Berikut Makna Kader NU Menurut KH Anwar Iskandar

Sabtu, 1 Februari 2025 | 10:00 WIB

Berikut Makna Kader NU Menurut KH Anwar Iskandar

KH Anwar Iskandar, Wakil Rais Syuriah PBNU di Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim 

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan menggelar Apel Kader di area Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan, Rabu (29/01/2024).

 

Wakil Rais Aam PBNU, KH. Anwar Iskandar mengatakan bahwa kader adalah orang-orang yang luar biasa dan warga NU yang tidak biasa-biasa saja.

 

"Kader adalah warga NU yang digembleng melalui proses-proses yang panjang dengan manhajyah nahdliyah dan fiqih nahdliyah yang dibutuhkan oleh perjuangan," katanya.

 

Menurutnya, kader NU harus seperti pohon di pinggir sungai yang diterjang banjir dan angin, namun tidak tergerus sedikitpun oleh kuatnya banjir dan terus berdiri kokoh.

 

"Kita ketahui bersama bahwa pohon yang berbeda di pinggir sungai itu selalu diterjang air dan angin namun tetap berdiri kokoh," jelasnya.

 

Lebih lanjut, dirinya mengibaratkan kader NU seperti pohon yang menjulang tinggi. Sehingga banyak cobaan yang di hadapi NU, di antaranya adalah Muktamar Luar Biasa NU. Oleh karena itu, kader-kader NU harus mempunyai prinsip-prinsip aqidah dan syariat yang kuat.

 

"Kader NU harus memiliki pemahaman aqidah dan syariat yang kuat agar NU tidak dapat diadu domba oleh orang lain," paparnya.

 

Meskipun kader NU terdiri dari beberapa suku, ras, budaya bahkan partai politik, mereka disatukan dengan prinsip dan kemampuan pemahaman organisasi di jam'iyah Nahdlatul Ulama.

 

"Perbedaan adalah kekuatan bagi kader NU, karena mereka sudah ditanamkan prinsip ke-NU-an, sehingga bisa dihadapi dengan baik," terangnya.


 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) tersebut mengungkapkan, jika PCNU di suatu tempat semakin besar, harus bisa menjaga dan mendampingi MWCNU dan ranting NU.

 

"Jika pohon semakin tinggi maka angin yang diterima pohon tersebut semakin besar," ujarnya.

 

Karena tidak bisa ditebak dari mana datangnya, maka dari itu sebagai kader harus memiliki prinsip-prinsip Aswaja ke-NU-an yang kuat dan tetap istiqomah dalam berkhidmah di NU.

 

"Setegar apapun kita harus punya pendirian dan prinsip etika dan akhlakul karimah di masyarakat," imbuhnya 

 

Ia mengingatkan, bahwa NU itu organisasi ulama meskipun berproses dari IPNU, GP Ansor, Fatayat NU dan Muslimat NU, semuanya ulama. Maka dari itu sekeras apapun jangan meninggalkan ajaran ulama.

 

"Teruslah berpegang teguh dengan ajaran-ajaran para ulama, karena NU adalah organisasinya para ulama. Tugas NU adalah mengayomi untuk merangkul bukan memukul, biarlah orang lain mencaci maki dan mengejek NU sebagai ormas yang lemah dan penakut, tetapi kita punya prinsip dalam bangsa dan negara mengedepankan Rahmatal lil 'Alamin," pungkasnya.