• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Bertani Porang, Pelajar NU Probolinggo Raih Omset Ratusan Juta

Bertani Porang, Pelajar NU Probolinggo Raih Omset Ratusan Juta
Anas Fathullah, Pelajar NU Kota Probolinggo sukses bertani porang di usia muda. (Foto: NOJ/Siti Nurhaliza).
Anas Fathullah, Pelajar NU Kota Probolinggo sukses bertani porang di usia muda. (Foto: NOJ/Siti Nurhaliza).

Probolinggo, NU Online Jatim

Berawal dari percobaan kecil dengan modal yang diberikan pamannya, Anas Fathullah asal Kelurahan Kedunggaleng Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo sukses bertani Porang di usia muda.

 

Pria yang merupakan Sekretaris Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kota Probolinggo ini memulai bisnisnya bertani Porang sejak September 2020 lalu.

 

“Saya bertani Porang termotivasi dari petani asal Madiun, namanya Paidi. Saat ini ia sudah mempunyai PT sendiri dan bisa ekspor,” ujar Anas kepada NU Online Jatim.

 

Ia menyampaikan, bahwa Porang memiliki banyak manfaat. Salah satunya bisa digunakan untuk bahan makanan seperti beras Porang (Shirataki) yang kaya serat, rendah kalori, nol kolesterol, bebas gluten, dan sangat direkomendasikan jika sedang diet.

 

Anas menyebutkan, memiliki lahan seluas satu hektare dengan menghasilkan omset ratusan juta sungguh di luar dugaan. Namun, saat ini bagi Anas hal tersebut sangat bisa terealisasi dengan bertani Porang.

 

“Bahkan, omset terbesar saya dari bertani Porang dalam sebulan bisa mencapai hingga Rp140 juta,” tutur pria lulusan S1 Agroteknologi Universitas Panca Marga, Probolinggo tersebut.

 

Menurut pengakuannya, dirinya memang kerap kali mengikuti pelatihan Petani Milenial yang dicanangkan pemerintah. “Salah satunya adalah pelatihan agribisnis yang di adakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim di Malang,” imbuhnya.

 

Sebelumnya, Anas memang tipikal pembisnis. Usaha penganan marning warisan orang tuanya ia tekuni hingga saat ini. Panganan yang terbuat dari butiran jagung kering yang digoreng dengan minyak panas yang diberi nama ‘Kampung Marning’.

 

“Meskipun bertani Porang memiliki provit yang lebih besar, tetapi ‘Kampung Marning’ bagi saya tetap jaddi prioritas. Karena ini peninggalan turun temurun di keluarga saya yang harus dilestarikan,” ungkapnya.

 

Anas pun berharap bagi generasi muda agar tidak takut mencoba dalam melakukan usaha. Sebab, jalan coba-coba itulah yang dilakukannya dalam bertani Porang hingga mencapai omzet ratusan juta.

 

“Selain itu, usaha juga menjadi jalan bagi orang-orang yang kesulitan mencari pekerjaan, utamanya di masa pandemi. Ketika pekerjaan sulit didapat, maka cobalah untuk menciptakan peluang dari keterampilan yang kamu miliki,” pungkasnya.

 

Editor: A Habiburrahman


Tapal Kuda Terbaru