Gus Dur Memorial Lecture di Pasuruan, Bahas Kebudayaan di Kampus Multikultural
Rabu, 2 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Pasuruan, NU Online Jatim
Jaringan Gusdurian bersama Universitas Yudharta Pasuruan menggelar Gus Dur Memorial Lecture dengan tema 'Gus Dur dan Gerakan Kebudayaan' di Gedung Aula Pancasila Universitas Yudharta Pasuruan, Selasa (01/10/2024)
Salah satu putri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inaya Wahid mengatakan bahwa sebenarnya dalam sejarah demokrasi, yang memegang kedaulatan adalah rakyat, bukan orang-orang yang ada di gedung-gedung mewah, di senayan, atau Istana Negara.
“Jadi, poin yang harus kita lakukan adalah kita mesti mantap untuk menindak dan melibatkan diri dalam setiap perbuatan yang membunuh dan menghambat pertumbuhan demokrasi,” katanya.
Ia menegaskan, penting bagi rakyat untuk kritis, untuk membaca demokrasi yang sesungguhnya, sehingga rakyat memahami mana demokrasi yang asli dan mana yang seolah-olah demokrasi.
“Kita layak mendapatkan hubungan masyarakat dengan negara yang lebih baik dan kita sangat bisa, tapi memang perlu usaha,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator Sekretaris Nasional (Seknas) Gusdurian Jay Akhmad, menyampaikan bahwa acara-acara yang terkait dengan Gus Dur tidak untuk membesarkan Gus Dur, tetapi untuk menggali nilai, pemikiran dan keteladanan Gus Dur.
“Terlebih dalam ruang gerakan intelektual seperti ini, bisa menjadi ruang gagasan Gus Dur bertemu dengan gagasan yang lain,” ujarnya.
Ia menambahkan, Universitas Yudharta Pasuruan sebagai kampus multikultural adalah pilihan yang tepat untuk membicarakan Gus Dur dan kebudayaan tersebut. “Gus Dur sudah meneladankan, saatnya kita melanjutkan,” ungkapnya.
Di sisi lain, Rektor Universitas Yudharta Pasuruan Kholid Murtadlo menyebutkan, Gus Dur Memorial Lecture yang terselenggara di Universitas Yudharta bukan hanya sekedar acara biasa, tetapi juga untuk meresmikan Gus Dur Corner.
Dirinya juga menyebut sosok Gus Dur telah mewarisi nilai dan pemikiran universal yang bisa dijadikan teladan bersama. "Gus Dur ini pemikirannya universal, luas, gak cupet. Walaupun disajikan dalam bentuk humor dan sederhana tapi memiliki makna yang luas,” pungkasnya.
Acara ini dihadiri kurang lebih 500 peserta, terdiri dari elemen mahasiswa dan jejaring lintas iman yang ada di Kota Pasuruan dan sekitarnya. Selain di Pasuruan, Gus Dur Memorial Lecture telah terselenggara di beberapa kabupaten/kota, seperti Kediri, Ponorogo, Jember, Pekalongan, Manado, hingga Pontianak.
Penulis: Nur Rizky Amania
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
2
Khutbah Jumat: Ciri Orang Merugi dalam Beragama ala Rasulullah
3
Ustadz Untung, Guru Madrasah dengan Keterbatasan Fisik Terima Penghargaan Tingkat Nasional
4
Menimbang Legalisasi Kasino di Indonesia: Pelajaran dari Negara-Negara Muslim
5
Ning Farida Ulfi Jelaskan Tugas Seorang Istri dalam Pekerjaan Rumah
6
GP Ansor Sidoarjo Dorong Urban Farming dan Kerja Sama Energi untuk Ketahanan Pangan
Terkini
Lihat Semua