• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Matraman

Inaya Wahid Tegaskan Jaringan Gusdurian Tidak Berpolitik Praktis

Inaya Wahid Tegaskan Jaringan Gusdurian Tidak Berpolitik Praktis
Inayah Wahid, putri sulung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)
Inayah Wahid, putri sulung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.. (Foto: NOJ/ Madchan Jazuli)

Tulungagung, NU Online Jatim

Jelang pesta demokrasi lima tahunan suhu politik di Indonesia mulai menghangat. Inaya Wahid, yang tak lain putri sulung KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur menegaskan bahwa Jaringan Gusdurian tidak ikut berpolitik praktis.

 

Menurutnya, saat ini dirinya melihat fenomena ada banyak yang bernafas menunjukkan identitas. Jika ingin mendukung satu pihak ia pun mempersilahkan, akan tetapi hendaknya tidak melupakan sejarah penjatuhan kepada Gus Dur yang saat itu memimpin.

 

"Pendongkelan Gus Dur tetap harus diakui, jangan terus dibilang oh itu tidak. Tapi saya berharap terutama kepada teman-teman Gusdurian, kita tidak boleh politik praktis, sama sekali tidak boleh politik," ungkap Inaya Wahid di Gedung Arief Mustaqim Lantai 6, usai menjadi narasumber acara bertajuk ‘Gus Dur dan Gagasan Kebudayaan’ oleh UIN Sayyid Ali Rahmatullah, Tulungagung, Rabu (06/09/2023).

 

Ia menegaskan, politik kemasyarakatan seperti yang sudah dibawa oleh Gus Dur ialah benar-benar fokus pada aspek kehidupan masyarakat dan kebangsaan. Sebab itu, Inaya berharap kepada masing-masing individu yang ada di Gusdurian supaya memilih pasangan calon (Paslon) capres-cawapres bukan karena emosi.

 

"Misal, karena oh dia ini dulu nendang Gus Dur begini begini, bukan begitu. Tetapi lebih karena tidak sejalan dengan nilainya Gus Dur," ulasnya.

 

Dirinya menambahkan, suara Gusdurian mengarah kemana-mana, tidak hanya tertuju dalam satu partai politik (parpol). Oleh sebab itu, pihaknya mengaku Jaringan Gusdurian tidak terlibat dalam kontestasi mendukung paslon.

 

"Jadi tidak akan ada dukung-mendukung. Soalnya kan memang jalannya Gusdurian tidak boleh politik praktis," bebernya.

 

Ia berharap di Indonesia tidak terpecah belah seperti di Amerika dengan berbagai kubu pendukung paslon. Karena ketika berbicara kebangsaan, bagaimana bangsa Indonesia hari ini bisa terus saling menghargai adanya sebuah perbedaan.

 

“Yang minoritas bukan berarti kalah, dan yang tidak sependapat bukan berarti sebagai musuh,” pungkasnya.


Matraman Terbaru