• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Sabtu, 20 April 2024

Tapal Kuda

Gus Odin NU Jerman: Ukuran Salah-Benar di Medsos Sangat Tipis

Gus Odin NU Jerman: Ukuran Salah-Benar di Medsos Sangat Tipis
Ketua PCINU Jerman Gus Odin dalam Halaqah Internasional oleh MDS Rijalul Ansor Jatim, Senin (23/08/2021). (Foto: NOJ/SN)
Ketua PCINU Jerman Gus Odin dalam Halaqah Internasional oleh MDS Rijalul Ansor Jatim, Senin (23/08/2021). (Foto: NOJ/SN)

Probolinggo, NU Online Jatim

Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama Jerman Gus M Rodhin Billah atau Gus Odin mengatakan bahwa revolusi industry 4.0 ditandai setidaknya oleh tiga hal, yaitu kecerdasan buatan, big data, dan internet yang memuat segala hal. Turunan praksisnya ialah masifnya media sosial.

 

Facebook (FB) adalah salah satu platform media sosial yang saat ini disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Gus Odin menjelaskan, di FB ada yang disebut dengan algoritma, peraturan-peraturan yang diaplikasikan FB untuk memilah mana informasi yang diproduksi oleh penggunanya untuk ditingkatkan.

 

“Karena saking banyaknya informasi, Facebook harus memilah-memilah kira-kira status atau konten apa yang harus kita tingkatkan performanya. Misalnya dari berapa jumlah yang suka atau like, berapa banyak komentar atau saling berbalas di komentar,” kata Gus Odin dalam Halaqah Internasional yang digelar oleh PW MDS Rijalul Ansor Jawa Timur, Senin (23/08/2021) malam.

 

Konsekuensinya, informasi atau konten yang tersebar di FB lebih banyak berdasarkan pada seberapa banyak konten yang diproduksi dan seberapa banyak yang suka dan berkomentar. Akibat lainnya ialah tipisnya perbedaan antara yang benar atau salah. Sehingga, tak jarang ditemukan satu akun yang senantiasa menyebarkan informasi palsu atau hoaks secara terus-menerus hingga pada akhirnya hoaks itu diterima sebagai kebenaran.

 

Itu sebabnya Gus Odin menekankan bahwa kader Ansor dan Nahdlatul Ulama harus melek digital. Kenapa? Karena serbuan informasi di era revolusi industry 4.0 begitu deras dan tak terkendali, tanpa melihat apakah itu benar atau tidak.

 

“Ada satu permisalan untuk menunjukkan seberapa banyak produksi informasi yang kita terima saat ini, seorang direksi Google dari Jerman, Eric Smith, pada tahun 2020 sempat mengatakan bahwa jumlah informasi yang dibuat oleh manusia sejak awal peradaban manusia hingga tahun 2003 lalu, itu sama dengan jumlah produksi informasi yang kita buat hanya dalam waktu dua hari saat ini,” ujar Gus Odin.

 

Bagi NU, itu tantangan yang harus dihadapi untuk mengambil peran sekaligus tetap menjaga dan menyebarkan Islam ala NU di dalam konteks global. Nah, NU di Jerman sendiri, lanjut Gus Odin, juga mengambil langkah-langkah dalam menghadapi tantangan global tersebut.

 

“Bidang krusial itu di antaranya adalah telekomunikasi, manufaktur, infrastruktur, logistic, dan kesehatan. Dan lima bidang ini yang sedang ditekuni oleh PCINU Jerman sekarang,” kata Gus Odin.

 

Editor: Nur Faishal


Tapal Kuda Terbaru