Tapal Kuda HARLAH KE-102 NU

Harlah Ke-102 NU, Khofifah Sebut Kemiskinan Jadi Pekerjaan Rumah Bersama

Jumat, 24 Januari 2025 | 20:24 WIB

Harlah Ke-102 NU, Khofifah Sebut Kemiskinan Jadi Pekerjaan Rumah Bersama

Gubenur Jatim Terpilih, Hj Khofifah Indar Parawansa. (Foto: NOJ/MR)

Probolinggo, NU Online Jatim

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim melaksanakan peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-102 NU dan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jum’at (24/01/2025). Kegiatan tersebut dihadiri ribuan pengurus NU, mulai PWNU Jatim, PCNU se-Jatim, hingga MWCNU.


Dalam kesempatan ini, Gubenur Jatim Terpilih, Hj Khofifah Indar Parawansa menyampaikan bahwa Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan bersama ialah persoalan kemiskinan. Ia meyakini pekerjaan rumah ini dapat teratasi mengingat banyaknya kader NU yang memiliki kualitas mumpuni.


“Bedanya Harlah tahun ini dan sepuluh tahun yang lalu adalah saat ini NU, badan otonom (banom) dan lembaga banyak manajemen para guru besar. Insya Allah ini akan ada bedanya,” katanya.


Menurutnya, ketika manajemen organisasi yang sudah dibangun bersama oleh para masyayikh dengan kedalaman keilmuan keagamaan, kemasyarakatan dengan guru besar di lingkungan perguruan tinggi, baik di lingkungan NU, negeri mapun Ma’had ali. Maka akan menjadi kekuatan yang luar biasa.


“Kalau indikator global, Indonesia emas sama dengan Indonesia maju, maka salah satu indikatornya adalah kemiskinan. Saat Indonesia disebut Indonesia maju skala kemiskinannya adalah 2 persen sementara, sekarang masih 9 persen,” terangnya.


Oleh karena itu, dalam forum Rakerwil ini menjadi PR bagi para guru besar untuk menurunkan kemiskinan sebanyak 8 persen. Dijelaskan, tahun 2025 memiliki waktu 25 tahun untuk menurunkan kemiskinan Indonesia menjadi minimal 2 persen.


“Sementara di Jatim kalau ada satu angkot ada 12 orang, kemungkinan yang NU 10 orang, dan kemungkinan yang miskin 5 orang,” ungkapnya.


Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU tersebut kembali menegaskan permasalahan kemiskinanan adalah PR bersama. Maka, Khofifah mengajak untuk bersama-sama memetakan permasalahan terkait kemiskinan kemudian berbagi tugas.


“Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jatim hari ini telah melakukan upaya memutus kemiskinan melalui pendidikan,” jelasnya.


Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim juga melakukan upaya serupa dengan memberi beasiswa program doktor di Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, Universitas Islam Sunan Ampel (UINSA) Surabaya dan Universitas Islam Malang (Unisma).


“Kita ingin mempersembahkan kepada PWNU Jatim, insya Allah akhir bulan ini ada 35 doktor baru dari pesantren,” tandasnya.


Sebagai informasi, acara dihadiri oleh Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, Wakil Ketua Umum PBNU KH Zulfa Mustofa, dan Pengasuh Pesantren Nurul Jadid KH Zuhri Zaini. Turut hadir, Rais PWNU Jatim KH Anwar Manshur dan Ketua PWNU Jatim KH Kikin A Hakim, beserta undangan lainnya.