• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 16 April 2024

Tapal Kuda

Jelang Idul Adha, Penjualan Kambing di Bondowoso Menurun

Jelang Idul Adha, Penjualan Kambing di Bondowoso Menurun
Ilustrasi kambing kurban. (Foto: Istimewa).
Ilustrasi kambing kurban. (Foto: Istimewa).

Bondowoso, NU Online Jatim

Sepekan menjelang Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah, penjualan hewan kurban di Kabupaten Bondowoso mengalami penurunan. Hal ini berbanding terbalik dengan dengan tahun sebelumnya, di mana sepekan jelang Hari Raya Kurban menjadi puncaknya.

 

Kondisi ini membuat peternak mengeluh. Salah satunya Dedi Faizal Ali, pemilik usaha ternak SeTandhuk Duwek (STD) Farm. Ia mengatakan, tahun lalu sepekan sebelum Idul Adha penjualan bisa mencapai 10-15 ekor dalam sehari.

 

Menurut Dedi, saat ini maksimal penjualan hanya pada kisaran lima ekor saja yang laku dalam sehari. Ia memprediksi, hal ini terjadi karena pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

 

"Ya, karena pandemi Covid-19 dan PPKM Darurat ini. Pasar hewan juga tidak buka," jelasnya dilansir sinergijatim.com, Rabu (14/07/2021).

 

Sepinya penjualan tersebut  berimbas pada mahalnya harga hewan kurban. Dedi mengaku harga mengalami lonjakan dibanding hari-hari biasa. "Selisihnya bisa sampai Rp 200 ribu," ungkapnya.

 

Menghadapi pasar hewan yang tutup, dirinya pun memanfaatkan media sosial untuk memasarkan jualannya. Hal tersebut membawa keuntungan tersendiri baginya, sebab lebih efektif dan bisa menjangkau pembeli dari luar daerah, seperti dari Kabupaten Jember dan Situbondo.

 

"Untuk mengecek hewan jualan, ada yang menggunakan video call. Jadi pembeli memilih dulu, baru dijemput,” tuturnya.

 

Menurunnya penjualan tersebut membuat populasi di kandang miliknya yang ada di Suger Lor Kecamatan Maesan melebihi permintaan. Ia mengaku hampir kewalahan dengan kondisi ini, mengingat biaya pakan dan penggemukan juga mahal.

 

“Tapi alhamdulillah, hasil penjualan masih bisa menutupi biaya operasi seperti pakan, obat dan sebagainya meski hasilnya tidak terlalu banyak,” kata Dedi.

 

Ia pun berharap, agar pemerintah bisa memberikan solusi terkait pemasaran ternak ini. Lebih-lebih di tengah PPKM Darurat dan pandemi Covid-19 belum berakhir.

 

 

 "Saya kira petenak di Bondowoso sudah pintar. Cuma marketnya saja kurang difasilitasi dengan baik," pungkasnya.

 

Sementara itu, untuk harga kambing di Bondowoso menjelang Idul Adha cukup variatif. Terendah harga Rp 1,6 juta dan paling tinggi bisa mencapai Rp 3,5 juta.


Tapal Kuda Terbaru