Kajian Kitab Riyadhul Badi’ah Jelaskan Tata Cara Shalat Gerhana
Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:45 WIB

Kajian rutin ngaji kitab Riyadhul Badi`ah di Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Hikmah. (Foto: NOJ/Diana)
Syaifullah
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Pondok Pesantren Mahasiswa Nurul Hikmah Kota Semarang rutin menyelenggarakan pengajian kitab Riyadhul Badi`ah yang diampu langsung oleh pengasuh pesantren, Ustadz Ahmad Muhlisun. Kegiatan ini disiarkan secara daring lewat Youtube PPM Nurul Hikmah Semarang, Selasa (12/10) yang dikelola oleh media informasi dan komunikasi pesantren.
Ustadz Muhlisun atau yang biasa dipanggil Babah Muhlisun pada kesempatan tersebut menerangkan tata cara pelaksanaan shalat gerhana. Berdasar isi kitab dijelaskan jumlah paling sedikitnya adalah dua rakaat, dan paling banyak adalah empat dengan memperpanjang bacaan tasbih saat ruku`.
“Sunahnya baca surat yang panjang-panjang,” katanya.
Shalat gerhana dilakukan sebanyak dua rakaat. Setiap rakaat terdiri dari dua kali ruku’ dan dua kali sujud. Setelah ruku’ pertama dari setiap rakaat membaca Al-Fatihah dan surat kembali. Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama lebih panjang daripada surat kedua.
Sama seperti Idul Fitri dan Adha, khutbah dilakukan sebanyak dua kali setelah shalat yang hal ini termasuk salah satu kesunahan dalam shalat gerhana. Pelaksanaannya pun hampir sama yaitu dimulai dengan berdoa memohon ampunan dan dilanjutkan dengan membaca istighfar sebanyak sembilan kali.
Selain shalat gerhana, masih kata Babah Muhlisun, tata cara pelaksanaan shalat yang hampir sama dengan shalat hari raya adalah shalat istisqa` (meminta hujan).
“Tapi bedanya, kalau shalat hari raya itu yang dibaca adalah takbir. Sedangkan shalat gerhana dan istisqa` adalah istighfar,” tegasnya.
Di ujung keterangan, dijelaskan bahwa sebelum shalat gerhana, hari raya dan istisqa disunahkan mandi.
Penulis: Diana Putri Maulida
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua