Probolinggo, NU Online Jatim
Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri (Kopri) Pengurus Besar (PB) PMII, Wulan Sari Aliyatus Sholikhah mengatakan, PMII memiliki infrastruktur dan sistem kaderisasi yang sudah tertata dengan baik.
Kemudian, ia mengajak Kopri PMII untuk lebih memahami dan mengoptimalkan instrumen yang telah tersedia dalam organisasi.
“Segala sesuatau yang ada di PMII sudah tertata baik, tinggal bagaimana kita mengenali dan memanfaatkannya untuk kemajuan bangsa dan agama,” ujarnya dalam acara grand opening Sekolah Kader Kopri (SKK) IV yang diadakan oleh Kopri PC PMII Probolinggo di Mall Pelayanan Publik Probolinggo, Jum’at (14/02/2025).
Menurut Wulan sapaan akrabnya, tantangan utama hari ini bukan pada kurangnya sistem, tetapi pada bagaimana kader dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai serta kebijakan organisasi secara efektif dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat.
Lebih lanjut, Wulan menekankan bahwa kader perempuan harus memiliki kesadaran kritis terhadap kebijakan-kebijakan yang ada di lingkungan sosialnya. Ia juga mendorong kader Kopri untuk lebih aktif dalam menyuarakan kepentingan perempuan di berbagai lini kehidupan.
“Kader Kopri harus berani berbicara, harus bisa menempatkan diri dalam berbagai forum untuk membela hak-hak perempuan dan memperjuangkan keadilan. Jangan hanya menjadi pelengkap, tapi harus menjadi aktor perubahan,” tegasnya.
Selain itu, ia berharap melalui kegiatan seperti SKK ini, kader Kopri dapat semakin memahami pentingnya kolaborasi dalam gerakan mahasiswa. “Jangan pernah merasa sendiri dalam pergerakan. Kita semua berada dalam satu barisan yang sama untuk mewujudkan perubahan yang lebih baik lagi,” tutupnya.
Penulis: Abdur Rahmad