Ketua PBNU Tegaskan Sikap Moderat adalah Bawaan Lahir Manusia
Kamis, 31 Agustus 2023 | 14:00 WIB

Ketua PBNU KH Miftah Faqih (pegang mik), saat seminar penguatan moderasi beragama oleh Kemenag Lumajang, Rabu (30/08/2023). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Sufyan Arif
Kontributor
Lumajang, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah Faqih menyebut sikap moderat adalah sikap bawaan lahir setiap manusia. Hal itu berdasarkan dari kata manusia yang bahasa arabnya adalah an-Nas yang mempunyai arti akrab dan menyenangkan.
Penegasan itu dijelaskan salah satu Ketua PBNUÂ itu dalam seminar penguatan moderasi beragama yang diadakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Kantor Kemenag Lumajang, Rabu (30/08/2023).
"Moderat adalah bawaan kita sejak lahir. Ketika bicara fungsional melampaui formal, maka an-Nas adalah manusia secara fungsional yaitu makna mendalamnya adalah akrab dan menyenangkan, maka kalau orang faham menjadi an-Nas, indikatornya dia menjadi orang yang akrab dan menyenangkan," jelas Kiai Miftah.
Sikap kaku dan jumud, lanjut Kiai Miftah, sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Di samping itu, gerakan moderasi beragama bukan berarti mengikis dan menjauhkan seseorang dari kesetiaannya kepada agamanya, melainkan hal itu merupakan komitmen diri untuk maju bersama dalam kebaikan.
"Ini adalah ekspresi keberagaman yang perlu dikuatkan untuk menghadirkan rasa nyaman dan aman, bukan dalam rangka menetralisir kesetiaan kita kepada agama, tetapi komitmen kita sebagai manusia yang citranya akrab dan menyenangkan untuk membangun dengan kolaborasi, komunikasi dan membangun relasi," tegasnya.
Kiai Miftah mengungkapkan, maka gerakan moderasi beragama yang digencarkan Kemenag harus didukung penuh terutama oleh penyuluh agama Islam yang menjadi garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Maka penyuluh pembawa obor harus sadar realitas, wajib mengenali zamannya, sehingga strategi dakwahnya itu terkoneksi dengan konteks. Penyuluh membawa lentera harus lebih terang, maka jangan matikan lentera yang sudah ada tetapi hidupkan lentera dengan terang benderang," pungkasnya.
Terpopuler
1
PCNU Nganjuk Apresiasi 7 Kader Lolos Beasiswa Keagamaan PWNU Jatim
2
Paradoks Palestina: Dukungan Muslim yang Pincang
3
Tidak Menghadiri Undangan Pernikahan Sebab Tak Punya Uang, Bolehkah?
4
Resmi Dilantik, Fatayat NU Magetan Miliki Program Unggulan Mahabah
5
Peduli Lingkungan, MWCNU dan Banser di Bangkalan Bersih-bersih Pelabuhan
6
Kedung Cinet, Merasakan Eksotisme Miniatur Grand Canyon di Jombang
Terkini
Lihat Semua