• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Minggu, 28 April 2024

Tapal Kuda

Ketua PBNU Tegaskan Sikap Moderat adalah Bawaan Lahir Manusia

Ketua PBNU Tegaskan Sikap Moderat adalah Bawaan Lahir Manusia
Ketua PBNU KH Miftah Faqih (pegang mik), saat seminar penguatan moderasi beragama oleh Kemenag Lumajang, Rabu (30/08/2023). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)
Ketua PBNU KH Miftah Faqih (pegang mik), saat seminar penguatan moderasi beragama oleh Kemenag Lumajang, Rabu (30/08/2023). (Foto: NOJ/ Sufyan Arif)

Lumajang, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftah Faqih menyebut sikap moderat adalah sikap bawaan lahir setiap manusia. Hal itu berdasarkan dari kata manusia yang bahasa arabnya adalah an-Nas yang mempunyai arti akrab dan menyenangkan.

 

Penegasan itu dijelaskan salah satu Ketua PBNU itu dalam seminar penguatan moderasi beragama yang diadakan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Lumajang. Kegiatan tersebut dipusatkan di Aula Kantor Kemenag Lumajang, Rabu (30/08/2023).

 

"Moderat adalah bawaan kita sejak lahir. Ketika bicara fungsional melampaui formal, maka an-Nas adalah manusia secara fungsional yaitu makna mendalamnya adalah akrab dan menyenangkan, maka kalau orang faham menjadi an-Nas, indikatornya dia menjadi orang yang akrab dan menyenangkan," jelas Kiai Miftah.

 

Sikap kaku dan jumud, lanjut Kiai Miftah, sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Di samping itu, gerakan moderasi beragama bukan berarti mengikis dan menjauhkan seseorang dari kesetiaannya kepada agamanya, melainkan hal itu merupakan komitmen diri untuk maju bersama dalam kebaikan.

 

"Ini adalah ekspresi keberagaman yang perlu dikuatkan untuk menghadirkan rasa nyaman dan aman, bukan dalam rangka menetralisir kesetiaan kita kepada agama, tetapi komitmen kita sebagai manusia yang citranya akrab dan menyenangkan untuk membangun dengan kolaborasi, komunikasi dan membangun relasi," tegasnya.

 

Kiai Miftah mengungkapkan, maka gerakan moderasi beragama yang digencarkan Kemenag harus didukung penuh terutama oleh penyuluh agama Islam yang menjadi garda terdepan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

 

"Maka penyuluh pembawa obor harus sadar realitas, wajib mengenali zamannya, sehingga strategi dakwahnya itu terkoneksi dengan konteks. Penyuluh membawa lentera harus lebih terang, maka jangan matikan lentera yang sudah ada tetapi hidupkan lentera dengan terang benderang," pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru