• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Kiai Abdur Rahman Jelaskan Perumpamaan Puasa Seperti Ular dan Ulat

Kiai Abdur Rahman Jelaskan Perumpamaan Puasa Seperti Ular dan Ulat
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Kalisat, Kiai Abdur Rahman. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)
Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Kalisat, Kiai Abdur Rahman. (Foto: NOJ/Wildan Miftahussurur)

Jember, NU Online Jatim

Puasa Ramadhan selain merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam yang telah memenuhi kriteria ternyata memiliki banyak hikmah di baliknya.


Allah SWT memberikan banyak perumpamaan bagi orang yang berpuasa Ramadhan dengan penuh iklas dan penuh pengharapan akan berbagai rahmat di dalamnya dibandingkan dengan puasa yang dilakukan oleh hanya sekadar menggugurkan kewajiban saja. Adapun perumpamaan tersebut layaknya puasa yang dilakukan oleh ulat dan ular.


Hal ini diceritakan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Huda Kalisat, Kiai Abdur Rahman saat bertausiyah dalam acara Kajian Ramadhan dan Buka Bersama di Sumberjambe, Jember, Kamis (28/03/2024).


Menurutnya, puasa yang dilakukan oleh orang yang sekadar berpuasa adalah layaknya ular yang harus berpuasa untuk mengganti kulit. Ia menyebut, ular ketika ingin mengganti kulitnya harus menahan agar tidak makan dan minum, namun di akhir tidak ada perubahan.


Ular harus berpuasa dalam kurung waktu tertentu untuk menanggalkan kulit yang lama dan berganti dengan yang baru. Namun meskipun telah usai puasa dan mengganti kulitnya, si ular masih seperti semula tidak ada perubahan baik tabiat dan kebiasannya seperti halnya orang yang sekadar berpuasa dari hawa nafsu.


“Setelah usai puasa Ramadhan baik tabiat, sifat dan gerak-geriknya sama tidak ada perubahan,” ujarnya.


Dirinya menerangkan, puasa yang dilakukan ular layaknya sebagaimana muslim yang hanya sekadar berpuasa dari makan dan minum saja, tidak menjaga hawa nafsu serta adab-adab dan rahmat yang ada di dalam puasa Ramadhan.


Kiai Abdur Rahman menggambarkan puasa orang yang kualitas puasanya dengan ikhlas penuh pengharapan dan menjaga diri adalah layaknya ulat. Orang yang digambarkan sebagai ulat merupakan hewan menjijikkan dan rakus memakan daun. Namun saat bepuasa dalam kepompong. Di akhirnya ulat akan menjadi hewan yang indah.


“Sehingga tat,kala usai puasanya ia menjadi kupu-kupu,” terangnya.


Di akhir ceramahnya Kiai Abdur Rahman merangkum 5 teladan hikmah yang dimiliki ulat dalam puasanya sebagai contoh bagi umat Islam saat usai bulan Ramadhan. Teladan hikmah dari puasanya ulat ada 5 yakni wajah ulat berubah menjadi indah, namanya berubah jadi kupu-kupu, makannya berubah jadi madu dan gera-gerik serta sifatnya berubah total jadi lebih indah dan baik.


Tapal Kuda Terbaru