• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 29 Maret 2024

Tapal Kuda

Kiai Marzuki Sampaikan Ayat Suci Al-Qur’an Tidak Bisa Diubah

Kiai Marzuki Sampaikan Ayat Suci Al-Qur’an Tidak Bisa Diubah
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat mengisi ceramah haul KH Abdul Ghofur ke-87 di Masjid Al Ghofur, Kecamatan Gentong, Kota Pasuruan, Ahad (15/01/2023). (Foto: NOJ/Mokhamad Faisol)
Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar saat mengisi ceramah haul KH Abdul Ghofur ke-87 di Masjid Al Ghofur, Kecamatan Gentong, Kota Pasuruan, Ahad (15/01/2023). (Foto: NOJ/Mokhamad Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur (Jatim), KH Marzuki Mustamar mengatakan, tidak ada orang yang mampu mengubah ayat-ayat suci Al-Qur'an, karena sejatinya Al Qur'an adalah kitab suci yang di turunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad yang di jaga keasliannya daripada kitab suci lainnya.


Hal itu diungkapkan oleh KH Marzuki Mustamar pada acara Haul KH Abdul Ghofur atau Kiai Sepuh ke-87 di Masjid Al Ghofur, Kecamatan Gentong, Kota Pasuruan, Ahad (15/01/2023).


"Salah satu faktor kuat ayat Al Qur'an tidak bisa diubah-ubah adalah banyaknya para penghafal Al Qur'an mulai zaman Rasulullah hingga saat ini," ujarnya.


Dirinya mengatakan, jika ada ayat Al Qur'an yang diubah, maka orang yang membaca Al Qur'an akan langsung menemui penerbit Al Qur'an tersebut dan membenarkan ayat yang sebenarnya.


"Di Jatim ini jumlah hafidznya mencapai dua puluh ribu lebih, jika ada Al Qur'an yang hurufnya atau ayat-ayat tidak sesuai berarti Al Qur'an tersebut palsu," terangnya.


Menurutnya, Al Qur'an tersebut turun dengan bahasa Arab yang sampai sekarang juga dengan bahasa Arab. Hak itu berbeda dengan Injil yang turun dengan bahasa Ibrani namun nyatanya terjemahan.


"Salah satu tanda keaslihan Al Qur'an adalah adanya Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) dari tingkat kecamatan hingga Internasional jadi satu untuk membaca Al Qur'an ," ungkap pengasuh Pondok Pesantren Gasek Malang tersebut.


Dijelaskan, berbagai upaya akan terus dilakukan umat Islam untuk memelihara orientisitas Al Qur’an, baik dengan hafalan maupun dengan tulisan. Upaya tersebut telah berlangsung sejak Nabi Muhammad SAW masih hidup sampai sekarang, sehingga kemurnian Al Qur’an tetap sama seperti awalnya.


"Sejak zaman nabi, Al Qur’an telah dihafal oleh ratusan sahabatnya dan di tulis dalam satu mushaf (mushaf ‘Utsmani) telah ditulis dalam berbagai benda seperti kulit, tulang, pelepah kurma, dan kepingan batu," tandasnya.


Tapal Kuda Terbaru