Pasuruan, NU Online Jatim
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Arroudloh Berbaur, Kecamatan Paserpan, Kabupaten Pasuruan, KH Ahmad Suadi Abu Amar mengatakan, dalam rangka menyambut Abad kedua NU, mari bersama-sama istiqamah dalam mengikuti pengajian-pengajian di wilayah Pasuruan. Misalnya di Ponpes Salafiyah dan Pondkaton setiap Jumat pasti mengadakan pengajian kitab Ihya Ulumuddin.
"Dalam hal memahami agama, kita tidak bisa hanya dengan nembaca buku, tetapi harus diiringi dengan ngaji kepada kiai," ujarnya dalam rangka Hari Lahir (Harlah) NU ke 100 di Ponpes setempat, Kamis (23/02/2023).
Menurutnya, jika memahami Al-Qur'an tanpa guru, maka tidak akan mengetahui sebab barang yang diharamkan dan dihalalkan oleh Allah. Namun, jika ngaji kepada para ulama pasti akan mengetahui sebab-sebab barang yang diharamkan dan dihalalkan.
"Biar tidak salah tafsir, maka jangan bosan-bosan untuk ngaji kepada para ulama, biar kita tidak salah faham," tegasnya.
Kiai Suadi menjelaskan, meskipun sudah tua harus tetap semangat mengaji dengan tujuan agar tidak kesasar, dan tetap kepada jalurnya para ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi.
"Mari kita ngaji, jangan malu-malu meskipun sudah tua karena tujuan kita ngaji untuk membentengi diri kita sendiri agar tidak keluar dari jalur para ulama," tutupnya.
Pihaknya berharap, mengaji harus juga di dasari dengan niat yang tulus hanya untuk mencari ridho Allah, dan niatkan sebagai bekal amalan di hari akhir nanti.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalur Ansor Jawa Timur Gus H M Nailurohman, Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Pasuruan KH Muzakki Birul Alim, dan Pengasuh Ponpes Kramat Kraton Kabupaten Pasuruan KH Ali Ridho.
