• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Matraman

Kiai Luqman Pondok Tremas Semangati Santri untuk Terus Mengaji

Kiai Luqman Pondok Tremas Semangati Santri untuk Terus Mengaji
KH Luqman Harist Dhimyathi, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)
KH Luqman Harist Dhimyathi, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan. (Foto: NOJ/Anwar Sanusi)

Pacitan, NU Online Jatim
Kiai Luqman Harist Dhimyathi, Pengasuh Perguruan Islam Pondok Tremas, Pacitan berpesan kepada santri dan pengurus pesantren untuk memanfaatkan Ramadhan sebagai waktu istimewa. Yakni dengan memperbanyak kebaikan. Karena di bulan suci tersebut setiap perbuatan baik atau buruk manusia akan dilipat gandakan.


“Kita memasuki bulan suci dimana setiap kebaikan semua dilipat gandakan. Bahkan apa yang ada di pikiran kita saja juga dilipat gandakan sebagai pahala,” katanya. Hal itu disampaikan saat menyambut kegiatan ijtima’ malam pertama Ramadhan di serambi masjid pesantren setempat, Sabtu (02/04/2022) malam.


Menurutnya, Ramadhan menjadi motivasi untuk beribadah sebaik mungkin karena merupakan bulan berbeda dari yang lain. Pasalnya, di antara 12 bulan yang ada dalam setahun, bulan Ramadhan merupakan bulan istimewa dan penuh keberkahan.


Lanjut kiai penyandang gelar kebangsawanan Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Surakarta itu, Ramadhan juga merupakan bulan Al-Qur’an. Ia mengimbau kepada santri agar mengkhatamkan Al-Qur’an. Tentunya diimbangi juga dengan menjauhkan diri dari kemaksiatan dan pikiran negatif.


“Kesempatan yang mulia ini mari bersama-sama kita isi dengan kegiatan positif. Bahkan di bulan Ramadhan ini hanya dengan tidur saja sudah mendapatkan pahala. Sebaliknya keburukan juga mendapat ganjaran yang berlipat, kesempatan ini tidak bisa ditemukan kecuali di bulan Ramadhan,” tuturnya.


Sekretaris Jenderal Forum Komunikasi Pesantren Muadalah (FKPM) tersebut menambahkan, Pondok Tremas selalu mengadakan pengajian Ramadhan. Karena itu dirinya berharap santri diharapkan semangat untuk mengaji.


“Kalian duduk di depan guru untuk mendengarkan ngaji saja itu luar biasa. Apa yang diucapkan guru adalah karya besar ulama terdahulu yang masih dan selalu kita pelajari,” katanya. 


Dijelaskan lebih detail bahwa kalau santri mengaji Tafsir al-Jalalain, maka akan mendengar kalam Allah SWT. Dan yang dilakukan tersebut sudah luar biasa, apalagi di bulan Ramadhan. 


“Yang terpenting adalah hadir di majlis tersebut. Ngaji itu tidak harus membawa kitab, cukup kalian mendengarkan saja sudah bagus, apalagi kalian mencatatnya,” imbuhnya.


Kiai yang akrab disapa Gus Luqman itu menyampaikan bahwa ngaji tidak ada batasan ruang dan waktu. Bahkan mengingatkan para alumni agar kembali semangat mengaji kepada senior.


“Islam itu mengulang-ulang, begitu juga agama. Shalat kita ulangi setiap hari dan banyak ibadah lain yang dilakukan berulang tanpa henti. Jadi, tidak ada alasan tidak mengaji karena sudah pernah khatam,” pungkasnya


Dari data yang dihimpun NU Online Jatim, di Pesantren Tremas sebanyak 48 kitab dikaji pada pengajian Ramadhan kali ini. Kajian diikuti 1298 santri yang terdiri 689 santri putra, 430 santri putri, 72 pengurus, dan 11 santri kilat putra dan putri.


Editor:

Matraman Terbaru