• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 25 April 2024

Tapal Kuda

LTNNU Kota Pasuruan Luncurkan Buku Jurnalisme Santri

LTNNU Kota Pasuruan Luncurkan Buku Jurnalisme Santri
Foto: Ilsutrasi
Foto: Ilsutrasi

Pasuruan, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Kota Pasuruan menggelar webinar 'Santri Bisa Apa?' dan Launching Buku Jurnalisme Santri via Zoom Meet pada Jumat (28/10/2022).Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) 2022 .


H Yatimul Ainun selaku pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Pusat mengatakan, tantangan NU ke depan bertarung di era digital. Oleh karenanya, generasi emas NU harus mersiapkan diri untuk bertarung di era digital.


"Tantangan NU terbesar berada di dunia cyber, karena banyak lawan-lawan yang ingin membumihanguskan NU," ujarnya.


Menurutnya, bila di media sosial terdapat banyak konten negatif harus dilawan dengan konten positif yang dibutuhkan oleh netizen.


"Makin banyak konten negatif, harus dilawan dengan konten positif sebanyak mungkin," imbuhnya.


Pemimpin Redaksi Timesindonesia ini berpesan, pemuda NU harus lebih kreatif dan inovatif dalam membuat konten di media social. Sebab, kreatif dan inovatif adalah kuncinya.


"Buatlah konten baik, kreatif, inovatif yang dibutuhkan masyarakat. Misalnya cara berwudhu yang benar, kelihatannya remeh tetapi peminatnya banyak," ujarnya.


Sementara itu, Ketua LTNNU Kota Pasuruan Shohibul Hujjah menjelaskan, Buku Jurnalisme Santri yang diluncurkan memuat ciri-ciri berita yang menarik, etika jurnalis santri dan masih banyak lagi hal yang menarik di dalamnya. 


"Seorang santri bisa menjadi presiden seperti KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bisa menjadi wakil presiden seperti KH Ma’ruf Amin, bisa menjadi bupati seperti HM Irsyad Yusuf, bisa menjadi Wali Kota seperti Gus Saifullah Yusuf. Ini menunjukkan bahwa seorang santri juga bisa berkontribusi besar kepada negara,” tutupnya.


Penulis: Naili Mauhibatillah


Editor:

Tapal Kuda Terbaru