• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Selasa, 30 April 2024

Tapal Kuda

Makna Gitu Aja Kok Repot menurut Nyai Sinta Nuriyah

Makna Gitu Aja Kok Repot menurut Nyai Sinta Nuriyah
Nyai Sinta Nuriyah pada saat acara buka bersama Gusdurian Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Nyai Sinta Nuriyah pada saat acara buka bersama Gusdurian Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

‘Gitu aja kok repot’. Sebuah kalimat sederhana namun amat kuat, kalimat itu melekat pada presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).


Namun, banyak yang gagal paham dalam mempersepsikan ungkapan itu. Tak sedikit yang menganggap bahwa pernyataan itu mengesankan Gus Dur sebagai pemimpin yang menyepelekan masalah.


"Makna dari kata tersebut menurut Gus Dur mengandung ketauhidan kepada Allah yang maha agung, bijaksana, kuasa, pengasih sabar, pemurah dan sebagainya," ujar Nyai Hj Sinta Nuriyah Wahid, istri KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada acara buka bersama Gusdurian Pasuruan di Graha Rahmatal Lilalaman, Jum'at (29/04/2024).


Menurutnya, jika telah mendapatkan nikmat atau kesulitan harus tetap bersyukur dan memohon kepada Allah. Jadi ini suatu kepasrahan seorang hamba kepada tuhannya.


"Jadi jangan salah faham terhadap kata-kata gitu aja kok repot yang di utarakan Gus Dur," terangnya.


Ia menyebut, kalimat itu sering diungkapkan Gus Dur dalam pidato dan saat bertemu dengan orang lain. Lalu, semakin meluas dan viral karena seringkali dikutip oleh media massa. 


Padahal ungkapan itu bermakna bentuk kepasrahan kepada Allah SWT. Sebab, yang mengatur semua di dunia ini hanya tuhan.


"Gitu aja kok repot Ini ungkapan tasawuf yang diyakini betul. Makanya enak betul Gus Dur hidupnya, melihat semuanya serba ringan,” jelasnya.


Dalam acara tersebut, Nyai Sinta mengajak untuk membaca syair Abu Nawas sebagaimana yang dilakukan oleh Gus Dur dalam pidatonya. "Mari kita bersama-sama membaca syair Abu Nawas sebagaimana yang dilakukan oleh Gus Dur sebelum menutup pidatonya," tutupnya.


Acara tersebut dihadiri oleh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pasuruan, komunitas lintas agama dan penyerahan bantuan sembako untuk kaum dhuafa dan yatim piatu oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Pasuruan.


Tapal Kuda Terbaru