Nahdliyin di Lumajang Ngaji Kisah Dahsyatnya Kalimat Tauhid
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 13:15 WIB
A Habiburrahman
Kontributor
Lumajang, NU Online Jatim
Ajal setiap manusia merupakan rahasia Allah Swt, termasuk kondisi seseorang ketika menghadapi kematian. Tentu, wafat dalam keadaan husnul khatimah menjadi dambaan setiap Muslim, apalagi diakhiri dengan ucapan La ilaha illallah atau kalimat tauhid yang telah dijanjikan surga bagi yang mengalaminya.
Penegasan tersebut disampaikan oleh Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lumajang, KH Ahmad Qusyairi, saat kajian Kitab Irsyadul Ibad secara virtual. Kegiatan disiarkan langsung dari studio Media Center an-Nahdlah (MCN) gedung NU I, Jalan Alun-alun No 3 Lumajang, Jum'at (20/08/2021).
Dirinya menyebutkan, sedikit saja kalimat tauhid ada pada salah satu anggota tubuh seseoarang, maka hal itu dapat menyelamatkannya dari kematian su'ul khatimah.
Dikisahkan Kiai Qusyairi, suatu ketika malaikat maut mendatangi laki-laki yang sakaratul maut. Saat sudah meninggal malaikat meneliti anggota badannya, ternyata tidak ada satupun amal baik yang ditemukan di sana. Malaikat kemudian melihat hatinya, ternyata sama tidak ada amal baik.
“Hingga kemudian malaikat membuka rahangnya, saat dibuka ujung lidahnya ternyata sedang menempel di langit-langit mulutnya membaca La ilaha illallah," kisah alumni Pondok Sarang Rembang ini.
Menurut Kiai Qusyairi, di tengah keterbatasan amal baik yang dilakukan, laki-laki tersebut mendapat ampunan dari Allah dan mati dalam keadaan husnul khatimah sebab kedahsyatan kalimat tauhid.
"Hal ini sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud dan Ahmad, yaitu barang siapa yang akhir kalamnya masih tetap mengucap Laa ilaha illallah, maka dia pasti masuk surga," tegas Kiai Qusyairi menjelaskan isi kitab karya Syekh Zainuddin Al Malibari ini.
Kiai Qusyairi berharap, dalam kerahasiaan takdir Allah Swt, setiap manusia masih mendapat rahmat Allah, sehingga bisa wafat dalam keadaan husnul khatimah.
"Mudah-mudahan Allah Swt juga memastikan kepada kita, agar tidak ada satu pun ucapan kita sepanjang hidup selain bacaan La ilaha illallah muhammadur rasulullah. Amin," pungkasnya.
Penulis: Sufyan Arif
Editor: A Habiburrahman
Terpopuler
1
Menata Ulang Relasi Kiai dan Santri Ndalem
2
Mengenal Kudapan Jalabiya, Jajanan Tradisional Kue Manis Khas Dungkek Madura
3
KH Anwar Iskandar Raih Bintang Mahaputera Pratama dari Presiden Prabowo
4
Presiden Prabowo Anugerahkan Bintang Mahaputra untuk KH Miftachul Akhyar dan Sejumlah Tokoh NU
5
Menelusuri Ajaran Al-Qur'an dalam Pancasila
6
UNU Blitar Meriahkan BEN Carnival 2025, Tampilkan Tari Moyo
Terkini
Lihat Semua