• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Tapal Kuda

Prof Haris Ungkap Pentingnya Bergabung NU untuk Memperbaiki Kualitas Diri

Prof Haris Ungkap Pentingnya Bergabung NU untuk Memperbaiki Kualitas Diri
Prof Haris saat memberikan tausiyah. (Foto: NOJ/MC)
Prof Haris saat memberikan tausiyah. (Foto: NOJ/MC)

Jember, NU Online Jatim
Prof. KH. Noor Harisuddin Guru Besar UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember hadir dalam acara rutinan lailatul ijtima’ NU Ranting Lambang Sari Bekasi di kediaman Dr. KH. M. Faisal, yang juga Ketua PBNU Bidang OKK, Ada yang baru dalam lailatul ijtima. 
Kiai Faisal, dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih pada para hadirin dan khususnya tamu istimewa yang hadir yaitu Prof Haris


“Terima kasih Prof. Harisudin yang juga Wakil PW Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Timur dan Ketua Asosiasi Dosen Pergerakan yang berkenan hadir pada malam ini. Mohon nanti dapat memberi tausiyah setengah hingga satu jam untuk kami yang ada di sini,” kata Kiai Faisal  yang juga Dosen Universitas Negeri Jakarta tersebut, Selasa (23/01/2023)

 

Sementara itu, dalam tausiyahnya, Prof. Haris menyatakan pentingnya ber-NU dengan niat memperbaiki diri. 

 

“Bahasa KH. Munasir Ali, ndadani awak atau memperbaiki diri. Karena itu, kita merasa kotor, bodoh dan sebagainya sehingga perlu berkumpul di NU dalam bimbingan ulama dalam rangka memperbaiki diri,” terangnya.


Niat ini menurut Prof Haris harus ditindaklanjuti dengan menambah ilmu dan amal soleh. “La tafrahanna illa biziyadati ilmin waamalin shalihin. Jangan bangga benar, kata Imam al-Ghazali, kecuali karena tambah ilmu dan amal. Kalau dua hal ini, kita perlu bangga. Tapi kalau tambah mobil, tidak bangga. Tambah naik jabatan, jangan bangga. Dan lain lain, jangan bangga,” ujar Ketua Komisi Pengkajian, Penelitian dan Pelatihan MUI Jawa Timur itu.


Kalau sudah mendapatkan ilmu, lalu diamalkan dan diistiqomahkan, maka tidak berhenti di sini. Pengurus NU seharusnya berpikir naik kelas. 


“Berislam itu berkelas-kelas. Ibaratnya ada yang kelas SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Tugas pengurus NU naik kelas,” ungkap guru besar termuda di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) pada tahun 2018 itu.


Pengasuh Pesantren Darul Hikam Mangli Jember itu menjelaskan, dalam tauhid ada tiga tingkatan, yaitu tingkatan imanul awam (iman orang awam), imanul mutakallimin (imannya para teolog dan filosof) dan imanul Arifin (imannya ahli ma’rif). 


“Pengurus NU jangan berhenti di imannya orang awam, tapi harus naik minimal ke kelasnya iman para filsuf. Jika iman orang awam tidak perlu bukti, maka  man orang filsuf harus berdasar dalil dan bukti,” ujarnya.


Demikian juga dalam berfiqh, ada tingkatan taqlid, ittiba dan ijtihad. “Kalau taqlid, kita beragama cukup bersandar pada ustadz tanpa tahu dalil. Kalau ittiba’, kita beragama dengan tahu dalilnya. Kalau ijtihad, kita beragama dengan mencari dalilnya sendiri,” ucapnya.


Sementara, menghadapi Ramadlan, Prof. Haris juga mengingatkan tiga kelas tingkatan puasa. “Insyaallah kita semua hafal, puasa awam, khawas dan khawasul khawash. Yang belum adalah mempraktikkannya. Bertahun-tahun, kita puasa awam. Kita harus berpikir puasa di atas orang awam, yaitu puasa khawas,” pesannya.


Puasa khawash tidak sekedar puasa dengan tidak makan dan tidak minum, namun puasa dengan menutup mata, telinga, mulut dan pikiran dari sesuatu yang tidak bermakna atau tidak bermanfaat. 


Di sinilah, para pengurus NU harus mulai berpikir untuk naik kelas. “Oleh karena itu, semoga Ramadlan nanti menjadi momentum kita semua untuk naik kelas,” pungkasnya.


Pada kesempatan itu, hadir sejumlah tokoh seperti Dr Yasir Fadli Wakil Ketua PP ISNU, KH Ali Anwar Pengasuh Ponpes Yapink Tambun Bekasi, Dr. KH Ali Usman Hakim Wakil Ketua PCNU Bekasi, Dr. KH. Heri Kuswara Instruktur Nasional PBNU dan Ketua PP Pergunu, Dr. KH. Ayi Nurdin Katib Syuriyah PCNU Kota Bekasi, Kiai Deden Ketua MWCNU Tambun Selatan, Rais dan Ketua Ranting NU Lambangsari serta ratusan jamaah dari Ranting NU Lambangsari Kecamatan Tambun Selatan Bekasi.


Tapal Kuda Terbaru