• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Tapal Kuda

Saat Kiai Mutawakkil Berpantun di Hadapan Ratusan Mahasiswa

Saat Kiai Mutawakkil Berpantun di Hadapan Ratusan Mahasiswa
KH Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah saat menghadiri pengukuhan Mahasiswa Baru Unzah Genggong. (Foto: NOJ/ Siti Nurhaliza)
KH Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah saat menghadiri pengukuhan Mahasiswa Baru Unzah Genggong. (Foto: NOJ/ Siti Nurhaliza)

Probolinggo, NU Online Jatim

Ketua Yayasan Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH Moh Hasan Mutawakkil ‘Alallah menghadiri pengukuhan Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Zainul Hasan (Unzah) Genggong.

 

Dikemas dalam bentuk inagurasi, pada kesempatan tersebut Kiai Mutawakkil manyampaikan kuliah umum di hadapan 700 mahasiswa baru Unzah tahun akademik 2021-2022 pada Kamis (11/11) lalu.

 

Selain memotivasi, Kiai Mutawakkil juga sempat membaca pantun di hadapan ratusan mahasiswa tersebut.

 

Kiai yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur itu mengungkapkan, kampus Unzah ini merupakan pendidikan tinggi yang berbasis pesantren.

 

“Pendiri Unzah ini seorang alim ulama, seorang rojulun minal rijal, seorang tokoh dari beberapa tokoh, seorang pejuang bangsa karena terlibat langsung sebagai pejuang gerilya, seorang waliyyun min auliya illah, yaitu al-Marhum al-‘arif billah KH Hasan Saifourridzall bin KH Moh Hasan bin Syamsuddin bin Qoiduddin,” ungkapnya.

 

Dalam kesempatan itu, Kiai Mutawakkil banyak menyampaikan materi bertemakan akhlaqul karimah kepada mahasiswa baru.

 

Ia menuturkan, mahasiswa Unzah tentu harus menunjukkan sikap, tutur kata, dan tindakan yang berakhlak mulia sebagaimana yang dicontohkan oleh para pendiri Pesantren Genggong.

 

“Kalau ada mahasiswa-mahasiswi Unzah yang tidak berakhlaq, maka secara otomatis kalian telah keluar dari konektivitas silsilah keilmuan kalian dengan pendiri pesantren,” tuturnya.

 

Apalagi, lanjutnya, prinsip amaliyahnya bertentangan dengan perjuangan para ulama khususnya pendiri Pesantren Zainul Hasan Genggong. Ia meyakini, jika hal ini dipegang teguh mahasiswa, maka Unzah kedepan semakin berkembang.

 

Sebelum acara ditutup, Kiai Mutawakkil melantunkan pantun untuk mahasiswa baru Unzah.

 

 

“Sapu tangan dilipat dua, hadiah ultah untuk yang tersayang, tantangan kedepan memang luar biasa, tapi Unzah jangan surut kebelakang,” ujarnya.


Editor:

Tapal Kuda Terbaru