Probolinggo, NU Online Jatim
Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan bersilaturrahim dengan Plt Bupati Probolinggo, HA Timbul Prihanjoko, Rabu (09/02/2022).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Guest House Kraksaan itu, pelajar NU membahas penyelarasan program hingga peringatan Hari Lahir (Harlah) IPNU dan IPPNU. Adapun Harlah IPNU diperingati setiap 24 Februari. Sementara Harlah IPPNU diperingati setiap 2 Maret.
Ketua PC IPNU Kabupaten Probolinggo M Syaiful Rijal, Ketua PC IPPNU Kabupaten Probolinggo Hanifah Parawansah, Ketua PC IPNU Kota Kraksaan Umarul Faruq dan Ketua PC IPPNU Kota Kraksaan Umi Kulsum beserta 9 pengurus lainnya bersama-sama menemui HA Timbul Prihanjoko.
Ketua PC IPPNU Kabupaten Probolinggo Hanifah Parawansah mengatakan, agenda utama kedatangan pengurus IPNU dan IPPNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan ini adalah untuk melakukan silaturahim serta menyelaraskan program organiassinya dengan program Pemerintah Kabupaten Probolinggo.
“Kami juga berkeinginan agar bapak Plt Bupati Probolinggo bisa berkenan hadir dalam peringatan Harlah IPNU ke-68 dan IPPNU ke-67 di Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua PC IPNU Kota Kraksaan Umarul Faruq. “Kami pengurus IPNU dan IPPNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan ingin bersinergi dengan program-program yang ada di Pemerintah Kabupaten Probolinggo, khususnya di bidang pendidikan,” ungkapnya.
Sementara HA Timbul Prihanjoko mengatakan, IPNU dan IPPNU sebaiknya tidak terlalu banyak program, tetapi harus memaksimalkan dengan baik pelaksanaannya. “Jangan terlalu banyak program. Buatlah program yang benar-benar bisa bermanfaat dan berjalan dengan baik,” katanya.
Menurutnya, bergabung dalam sebuah organisasi merupakan suatu cara untuk berproses menjadi lebih baik. Dengan berorganisasi, maka seseorang akan terlatih dengan manajemen-manajemen yang ada dalam organisasi.
“Semua itu akan berproses dan akan terlihat ketika sudah terjun ke masyarakat. Seseorang akan ketahuan dalam mengatasi masalah karena sudah ditempa saat bergabung dengan organisasi. Kalau tidak berproses semacam ini maka akan kelihatan saat di tengah-tengah masyarakat,” jelasnya.
Ia menegaskan, dalam berorganisasi haruslah membangun jaringan yang luas. Akan tetapi jangan terlalu mengandalkan fasilitas yang diberikan oleh orang lain. Sebab proses itu harus dilakukan oleh dirinya sendiri bukan mengandalkan orang lain.
“Jika berprosesnya selalu mengandalkan orang lain, maka akan menjadi generasi yang kata orang generasi karbitan. Memang enak difasilitasi, tetapi justru mengkhawatirkan dirinya. Oleh karena itu jangan bangga dan senang dengan fasilitasi yang diberikan oleh orang lain,” terangnya.
Timbul juga mengingatkan bahwa saat ini banyak yang serba instan. Jarang sekali yang mau berproses dengan meningkatkan kualitas dirinya sendiri.
“Orang yang berproses dan tidak berproses akan terlihat ketika sudah terjun di tengah-tengah masyarakat. Banggalah dengan diri sendiri, karena kalianlah yang akan berjuang di dunia nyata,” pungkasnya.
