Ulas Perkawinan Anak, Pengurus ISNU Pasuruan Raih Gelar Doktor
Rabu, 10 Juli 2024 | 11:00 WIB
Mokhamad Faisol
Kontributor
Pasuruan, NU Online Jatim
Pengurus Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Pasuruan, Akh Syamsul Muniri berhasil meraih gelar Doktor usai menyelesaikan disertasi yang berjudul ‘Fungsi Orang Tua Dalam Perkawinan Anak di Pasuruan Jawa Timur Studi Fenomenologi Perlindungan dan Tanggung Jawab Keluarga di UIN Walisongo Semarang’ pada Rabu (03/07/2024) lalu.
Dirinya mengatakan, perlindungan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak yang menikah di bawah umur merupakan upaya perlindungan terhadap anak.
Dalam konteks ini, orang tua memiliki tanggung jawab untuk melindungi hak-hak anak, termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan, perlindungan dari kekerasan, dan hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
"Mencegah anak menikah di usia dini merupakan bentuk kepedulian dan perlindungan orang tua kepada anaknya," ujarnya kepada NU Online Jatim, Rabu (10/07/2024).
Menurutnya, menikahkan anak di usia dini menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Pasuruan. Padahal sebenarnya pernikahan anak di bawah umur masih bisa dikatakan belum mampu mandiri dan belum mampu menghadapi berbagai masalah yang terjadi dalam rumah tangga.
"Kebanyakan masyarakat pasuruan bangga apabila anaknya cepat kawin, padahal mereka belum mampu menghadapi permasalahan keluarga," terangnya.
Alumni Pondok Pesantren Al Amin ini menegaskan, pernikahan anak usia dini akan aman, langgeng dan tidak ada masalah jika ada perlindungan dan tanggung jawab orang tua berupa materi dan non materi.
"Jika anak yang menikah di bawah umur dianggap dewasa dan lepas dari tanggung jawab keluarga, maka akan memperburuk kondisi anak yang menikah di bawah umur," paparnya.
Sementara Ketua PC ISNU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Adib Muhdi akan terus mendorong para pengurus PC maupun PAC untuk studi lanjut ke jenjang magister maupun doktor khususnya yang saat ini sedang memimpin lembaga pendidikan ataupun yang saat ini sedang berprofesi sebagai dosen tetap di perguruan tinggi.
"Kami menunjuk wakil sekretaris ISNU Kabupaten Pasuruan, Irsyadur Rofiq sebagai fasilitator program studi lanjut bagi ISNU Kabupaten Pasuruan," jelasnya.
Ia menyebut, kuliah S2 maupun S3 jangan hanya dijadikan sebagai sarana untuk meraih gelar akademik, tetapi harus dimaksimalkan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) kader ISNU, sehingga nantinya berdampak pada peningkatan kualitas kepemimpinannya di lembaganya masing-masing.
"Tujuan kuliah pada intinya adalah pengembangan SDM yang nantinya dapat memberi dampak yang positif kepada masyarakat," tutupnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: 3 Amalan Meraih Pintu Surga
2
Tangis Haru Warnai Keberangkatan 1193 CJH Kota Malang 2025
3
GP Ansor Sidoarjo Dorong Urban Farming dan Kerja Sama Energi untuk Ketahanan Pangan
4
Meneladani KH Mahmud Hamzah: Ulama, Hakim dan Arsitek Keluarga Maslahah
5
Mengatasi Krisis Moral Melalui Pendidikan Islam yang Holistik
6
Tingkatkan Kualitas, MI Bilingual Ma’arif Ketegan Kunjungan ke Singapura-Malaysia
Terkini
Lihat Semua