Pasuruan, NU Online Jatim
Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pasuruan, Gus Nasih Nashor mengatakan, pengkaderan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) dipisah pada zaman almaghfurlah Rais Syuriyah KH Abdul Ghofur dan kembali ditegaskan pada zaman almaghfurlah KH Muzakki Birul Alim.
"Gagasan memisahkan IPNU dan IPPNU Kabupaten Pasuruan dipisah pada saat saya menjadi ketua IPNU Kabupaten Pasuruan," ujar Gus Nasih pada saat jambore santri PC IPNU Kabupaten Pasuruan di Pintu Langit Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jum'at -Ahad (10-12/11/2023).
Gus Nasih menerangkan, jadikan ini sebagai keunikan dari Kabupaten Pasuruan yang tidak dimiliki oleh Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU yang lainnya.
"Dulu berat dilakukan pada zaman saya karena doktrinnya IPNU dan IPPNU harus bersama, ternyata hari ini terbukti IPNU di Kabupaten Pasuruan bisa berjalan tanpa IPPNU," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga menginstruksikan kepada setiap Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) bahwasanya pengkaderan di IPNU dan IPPNU di tingkat kecamatan harus dibagi yang mampu melaksanakannya.
"Pengkaderan Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU sudah dipisah di sebagian kecamatan," jelasnya.
Dirinya berharap, PC IPNU Kabupaten Pasuruan bisa mengawal pembentukan dan menggerakkan Pimpinan Komisariat (PK) di setiap Kabupaten Pasuruan.
"Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah pengawalan, silahkan siapkan wadah untuk mengawal IPNU di tingkat komisariat," pungkasnya.