Bangkalan, NU Online Jatim

Berbagai tradisi dilakukan sejumlah masyarakat menjelang lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Banyak di antara mereka yang menyambutnya dengan penuh antusias hingga memaksimalkan sisa hari di bulan Ramadhan. Hal ini tercermin dalam diri masyarakat Gili Anyar, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. 

Dengan bergotong royong mereka membuat dodol berwarna hitam yang terbuat dari ketan hitam di malam hari. Tak hanya dilakukan oleh kaum perempuan, laki-laki pun dengan semangat ikut mengaduk adonan dodol yang sedang di masak.

Salah Satu Pemuda, Abdussalam yang berada di tengah-tengah ibu-ibu turut memasak dodol merasa senang ketika hari dimana membuat dodol telah tiba. Ia merasakan suasana ini hanya ada setahun sekali yakni saat momentum menjelang idul fitri.

"Tan Etem atau ketan hitam ini merupakan hasil panen masyarakat Gili Anyar, Kamal, Bangkalan. Ini adalah menu wajib untuk di santap ketika lebaran tiba," ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (30/03/2025).

Alam sapaannya menuturkan, ketika lebaran dodol ketan hitam disajikan saat ada tamu berkunjung ke rumah. Menurutnya, para tamu sangat bahagia ketika tuan rumah menyediakan dodol sebagai makanan khas lebaran.

"Dodol ketan hitam ini bisa dikatakan makanan legend atau sudah lama ada. Penikmatnya pun saat ini tidak berkurang meskipun ada kue lebaran yang modelnya bermacam-macam," terangnya.

Ia menyebut, cara membuatnya lumayan rumit, karena butuh beberapa orang untuk mengaduknya hingga matang. Makanya butuh kebersamaan atau gotong royong untuk menyelesaikan pembuatan dodol dalam satu wadah.

"Dodol ketan hitam ini merupakan makanan yang sangat filosofis, karena dalam prosesnya mengajarkan arti kebersamaan dengan cara menyatukan. Semoga makanan ini tidak punah, tetap dipertahankan oleh generasi-generasi selanjutnya," pungkasnya.