Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Madura

Ketua NU Sumenep: NU Jadi Kiblat Keberislaman Muslim Dunia

KH A Pandji Taufiq (pegang mik), Ketua PCNU Sumenep. (Foto: NOJ/ Moh Khoirus Shadiqin)

Sumenep, NU Online Jatim
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH A Pandji Taufiq menyebutkan bahwa NU telah menjadi kiblat keberislaman Muslim di seluruh dunia. Makanya, tidak heran bila petinggi dan duta besar dari berbagai negara berebut berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta.


Penegasan itu disampaikan Kiai Pandji pada acara Silaturahim PCNU Sumenep dengan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Batang-Batang, Ahad (31/07/2022). Acara dalam rangka penguatan jamaah dan jamiyah tersebut dipusatkan di Gedung MWCNU setempat,


Kiai Pandji mengatakan, bahwa kurang lebih 162 negara telah mendirikan NU. Seluruhnya telah meyakini dan berkiblat pada NU dan menjadikan contoh keberislaman di negaranya. Bahkan, pasca Muktamar ke-34 NU beberapa duta besar dari berbagai negara telah menemui Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.


"Alhamdulillah, seluruh dunia sudah berkiblat pada cara berislam kita. Saya haqqul yakin cara berislam kita adalah Islam yang yang diwariskan oleh muassis dan dari sanad keilmuan kita sampai pada Rasulullah melalui ulama, tabi'in, dan sahabat,” ucapnya.


Menurut Kiai Pandji, Indonesia lahir dari istikharah para ulama NU. Rekatnya keberagaman yang disyaratkan saat ini merupakan barokah dari para muassis NU.


"Kalau bukan karena kewalian muassis NU coba bayangkan indonesia yang terdiri dari beribu-ribu pulau, bermacam-macam suku bangsa, bermacam-macam agama menjadi satu dalam bingkai NKRI," tegasnya.


Dirinya pun meyakini, bahwa muassis NU memilih NKRI sebagai strategi agar umat Islam bersatu dalam mensyiarkan ajaran agama Islam.


"Alhamdulillah, dari hal itu Islam tidak hanya berkembang di Kudus atau pun di Jawa Timur, tapi juga terus berkembang ke seluruh pelosok tanah air," pungkasnya.

Moh. Khoirus Shadiqin
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait