• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Kamis, 28 Maret 2024

Madura

Ketua NU Sumenep: Pecinta Al-Qur’an Tak akan Lapar

Ketua NU Sumenep: Pecinta Al-Qur’an Tak akan Lapar
Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq. (Foto: NOJ/ Firdausi)
Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Sumenep, NU Online Jatim

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep, KH A Pandji Taufiq menegaskan, bahwa tidak ada seorang pecinta atau ahli Al-Qur’an yang kelaparan atau tidak makan. Hal tersebut karena Al-Qur’an merupakan kitab suci yang mulia.


“Jangan sampai Al-Qur’an diproyekkan sebagaimana yang dilakukan kelompok-kelompok tertentu,” ujarnya saat sambutan di pelantikan Pimpinan Cabang (PC) Jam’iyyatul Qurro wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Sumenep yang dipusatkan di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, Sabtu (18/12/2021).


Kiai Pandji menuturkan, ketika Al-Qur’an dijadikan proyek untuk kepentingan tertentu, maka jelas barokahnya tidak akan diperoleh. “Para muhibbin, mari ketuktularkan kecintaan kalian pada Al-Qur’an terhadap warga,” sergahnya.


Menurutnya, ada dua hal yang dinanti-nantikan oleh masyarakat Sumenep terkait keberadaan JQHNU. Pertama, dilantiknya kepengurusan baru menjadi angin segar bagi warga untuk mencetak generasi Qur’ani. 


“Kalian akan dijadikan semacam panduan masyarakat dalam hal Al-Qur’an, makanya program yang dicanangkan harus tepat dan terarah,” terang alumni Pondok Pesantren Annuqayah Guluk-Guluk, Sumenep ini.


Kedua, dulu yang mengajarkan Al-Qur’an adalah guru kita sendiri. Sekarang banyak rumah tahfizh Al-Qur’an berdiri dan cukup mentereng. Berdasarkan data, rumah tahfidz itu menyasar daerah yang warganya minim pengetahuan agama dan Al-Qur’an. 


“Mereka punya jaringan dan sistem. Bahkan, memiliki dana yang luar biasa. Ini tantangan bagi JQHNU untuk memasyarakatkan Al-Qur’an lewat program-programnya,” ungkapnya.


Tak hanya itu, mushala-mushala dan masjid-masjid telah menunggu kedatangan JQHNU. Mereka membutuhkan pemahaman yang komprehensif agar tidak terjebak dengan rumah tahfizh yang berujung proyek tertentu.


“Kami siap mengantarkannya bila ada kesulitan. Kami akan fasilitasi hal-hal yang berkaitan dengan Al-Qur’an, karena ini misi yang mulia,” tuturnya.


Sementara Ketua PC JQHNU Sumenep, Kiai Syafaat mengharap doa dan dukungan dari semua pihak. Karena menurutnya, amanah yang diberikan sangat mulia dan besar.
 


“Kami akan melaksanakan tugas ini dengan sepenuh hati dan keikhlasan. Mohon bimbingan dan arahannya saat melaksanakan program kami ke depan,” pungkasnya.


Madura Terbaru