Madura

Marak Kekerasan dan Narkoba, Kopri PMII STKIP PGRI Bangkalan Gelar FGD

Selasa, 24 Desember 2024 | 11:00 WIB

Marak Kekerasan dan Narkoba, Kopri PMII STKIP PGRI Bangkalan Gelar FGD

Kegiatan Kopri Journey tentang Sosialisasi Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Penyuluhan Narkoba. (Foto: NOJ/Ryan Syarif Hidayatullah)

Bangkalan, NU Online Jatim

Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) Komisariat Sekolah Tinggal Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Bangkalan menggelar Kopri Journey. Kegiatan ini mengusung tema 'Gerakan Perempuan dalam Menyongsong Kemajuan Daerah' yang dibarengi dengan Sosialisasi Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan Penyuluhan Narkoba pada Senin (23/12/2024) di Cafe King Bowl Bangkalan.

 

Ketua Kopri PMII STKIP PGRI Bangkalan, Nurul Fitria Hasanah mengatakan bahwa dalam kegiatan ini mengundang dua narasumber dari Polres Bangkalan sesuai bidangnya yakni Ipda Teguh Meiras Kurniawan dan Aiptu Priyanto. Menurutnya kegiatan ini sebagai upaya pencegahan anti narkoba dan tindak pidana kekerasan seksual terhadap perempuan khususnya anak.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Hal ini perlu berjalan secara berkesinambungan apalagi kegiatan ini tidak hanya sosialisasi saja. Tapi juga ada fokus grup diskusi terkait ketahanan keluarga sebagai upaya pencegahan kekerasan seksual dan media sosial ramah gender yang melibatkan berbagai pihak. Di antaranya pemerintah setempat seperti Polres Bangkalan, dan dinas KBPPPA, media, serta masyarakat luas untuk menciptakan perubahan sosial di masyarakat yang positif," katanya.

 

"Kegiatan ini didasari kesadaran teman-teman kopri untuk terus aktif menggalakkan stop kekerasan seksual yang akhir-akhir ini marak terjadi di Bangkalan. Ini sebagai upaya membentuk kesadaran semua pihak untuk bekerja sama melawan kekerasan terhadap perempuan maupun anak," ujarnya kepada NU Online Jatim.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ia mengungkapkan, kegiatan ini tidak hanya difokuskan ke kader PMII terkhususnya Kopri saja. Melainkan akan dilanjutkan dengan giat pencegahan pernikahan dini yang melibatkan para pelajar di Kecamatan Konang Bangkalan sebagai upaya meminimalisir adanya pernikahan anak yang nantinya akan berdampak kepada mental anak. Baik itu dari segi kesiapan ataupun ekonomi yang nantinya berujung kekerasan terhadap korban yang rata-rata perempuan.

 

"Harapannya ke depan kegiatan ini tidak hanya selesai di forum-forum resmi saja. Tetapi juga bisa terus aktif di galakkan ke bawah terutama masyarakat sekitar dan orang tua sebagai upaya pencegahan agar tidak ada kasus-kasus yang tidak diinginkan ke depan," terangnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Sementara itu, Ipda Teguh Meiras Kurniawan menyampaikan bahwa peredaran narkoba notabenenya banyak dari luar negeri. Karena peredaran narkoba membutuhkan perhatian yang sangat serius khususnya di Kabupaten Bangkalan. "Dalam hal penyalahgunaan narkoba semakin tahun semakin meningkat bahkan barang bukti yang diamankan semakin banyak," ujarnya.

 

Di sisi lain, Aiptu Priyanto menjelaskan soal kekerasan fisik terhadap perempuan banyak macamnya. ada yang berupa Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) ataupun tindak pidana kekerasan seksual lainnya seperti persetubuhan ataupun pencabulan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Ada kekerasan non fisik termasuk Kekerasan psikis ataupun kekerasan penelantaran anak dan istri dalam berumah tangga. Selain itu, Ada yang diakomodir oleh undang-undang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) termasuk pemasangan alat kontrasepsi dan pemaksaan perkawinan," jelasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND