Madura

Menilik Filosofi Pelepasan Balon Asap di Pamekasan Madura

Kamis, 18 April 2024 | 14:00 WIB

Menilik Filosofi Pelepasan Balon Asap di Pamekasan Madura

Pelepasan balon asap di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. (Foto: NOJ/ Firdausi)

Pamekasan, NU Online Jatim

Sejumlah daerah memilki tradisi yang beragam dalam memperingati tellasan topak (lebaran ketupat). Di Desa Larangan Dalam, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, ada tradisi pelepasan balon asap. Warga setempat menyebutnya damar korong atau lu'bhan.

 

Faiz Dzulqarnain, warga Desa Larangan Dalam mengutarakan, pelepasan balon asap lumrah dilakukan setiap tanggal 2 sampai 8 Syawal. Pelepasan balon asap biasanya dilakukan pada malam hari.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Dijelaskan, balon asap dilepas ke langit pada tanggal 2 Syawal memberi kode kepada umat muslim untuk berpuasa Syawal. Saat dilepas pada tanggal 8, itu menunjukkan bahwa puasa Syawal sudah berakhir. Dan sejak itulah balon asap tidak akan diterbangkan lagi oleh masyarakat.

 

"Saya tidak tahu sejak kapan tradisi ini ada. Yang jelas tradisi tersebut ada sejak saya masih kecil," ucapnya kepada NU Online Jatim, Kamis (18/04/2024).

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Ditegaskan, pelepasan balon asap sebagai ungkapan syukur karena telah melewati puasa Ramadhan dan puasa Syawal.  "Banyak warga mengartikan tradisi melepas balon asap sebagai wujud kebahagiaan dan kemenangan," ungkapnya.

 

Selain itu, tradisi ini dijadikan ajang silaturahim antar sanak famili yang sedang berkunjung ke rumah famili lainnya. Maksudnya, di kala berkunjung di malam hari, anak-anak berkumpul di depan rumah menyaksikan pelepasan balon asap yang dilakukan oleh tuan rumah.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Saat proses pelepasan, anak-anak berlari ke halaman rumah. Mereka tidak sabar menyaksikan balon asap itu dilepas ke langit. Ketika balon asap terbang ke udara, anak-anak bergembira dan bersorak-sorai.

 

"Selain memiliki nilai filosofi, tradisi ini juga hiburan kepada anak-anak, meskipun yang melakukannya orang dewasa di Kecamatan Larangan," terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Untuk membuat balon asap, kata Faiz, sangat sederhana. Dibutuhkan plastik merah ukuran 40 senti meter atau menggunakan kertas layangan. Selain itu, perlu juga kain yang dibulatkan menyerupai bola kasti, kemudian dicelupkan ke bahan bakar, seperti minyak tanah atau solar.

 

"Sebelum sumbu dibakar, terlebih dahulu membakar jerami atau rumput kering yang asapnya dimasukkan ke dalam balon. Setelah asap berkumpul, sumbu dihidupkan, dan balon asap terbang ke udara," tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND