• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Rabu, 1 Mei 2024

Tapal Kuda

Mengenal Tradisi Praonan Pasuruan, Ajang Silaturahim di Atas Perahu

Mengenal Tradisi Praonan Pasuruan, Ajang Silaturahim di Atas Perahu
Tradisi Praonan Kota Pasuruan menjadi ajang silaturahim di perahu. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)
Tradisi Praonan Kota Pasuruan menjadi ajang silaturahim di perahu. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim

Salah satu tradisi yang masih menjadi magnet bagi ribuan orang di pesisir Kota Pasuruan yakni Tradisi Praonan bersamaan dengan Lebaran Ketupat.


Sejak Rabu (17/04/2024) pagi, ribuan orang dari berbagai wilayah baik dari kota maupun Kabupaten Pasuruan datang ke Pelabuhan Kota Pasuruan. Mereka kemudian naik perahu berkeliling ke laut (praonan) sepuasnya.


Tampak perahu besar maupun perahu kecil hilir mudik berangkat dan berlabuh membawa belasan hingga puluhan penumpang. Warga yang datang silih berganti hingga sore hari.


Salah satu warga Kota Pasuruan, Nabil mengatakan, pengunjung menyewa perahu untuk berkeliling ke laut. Sekali keliling mereka dikenakan tarif Rp 10.000 per orang. “Saking ramainya, setiap perahu bisa pulang pergi hingga tiga kali,” ujarnya.


Nabil menerangkan, praonan pada lebaran ketupat sendiri menjadi ajang berlibur sambil menaiki perahu sekaligus sebagai ajang silaturahim bagi warga yang datang dari pelosok desa kepada saudaranya yang ada di wilayah pesisir.


"Tradisi praonan sendiri menjadi tradisi silaturahim di laut yang masih dipertahankan khususnya oleh warga di sekitar pelabuhan dan di daerah pesisir lainnya," terangnya.


Menurutnya, sebagai warga Kota Pasuruan yang wajib mempublikasikan praonan baik berupa foto atau video tujuannya untuk di upload di media sosial agar lebih dikenal dengan masyarakat luar kota. "Ajang silaturahim di atas perahu tergolong unik, maka dari itu kita sebagai generasi z harus pandai-pandai mempublikasikan budaya praonan di Pasuruan,” ungkapnya.


Sementara itu, Hamid salah satu pemilik kapal yang menyewakan kapalnya untuk memfasilitasi warga yang ingin praonan mengungkapkan, pihaknya bersama kru kapal sudah mempersiapkan kapalnya sejak pukul 08.00 WIB.


"Setiap kepala itu cuma Rp 10.000 baik yang dewasa ataupun anak-anak, kecuali masih kecil gratis,” paparnya.


Hamid menuturkan, satu kapal itu berisi 40 penumpang dimana lama perjalanan mulai berangkat sambil kembali mencapai 1 jam.


​​​​​​​”Kalau ombaknya agak besar perjalanannya mencapai satu jam, tapi kalau tidak ada ombak bisa ditempuh sekitar setengah jam saja,” pungkasnya.


Tapal Kuda Terbaru