Ansor Persoalkan Rencana Ekstrakurikuler Diniyah di Ponorogo
Jumat, 3 Juni 2022 | 08:00 WIB
Ponorogo, NU Online Jatim
Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Ponorogo berencana menghidupkan ekstrakurikuler wajib sekolah sore berbasis diniyah. Dan dalam praktiknya, hal ini akan menimbulkan gesekan di masyarakat.
Menanggapi hal itu, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ponorogo mengajak Dindik untuk mengkaji ulang dan mengadakan diskusi secara intensif.
“Rencana Dindik Ponorogo dalam menghidupkan sekolah sore hendaknya dikaji terlebih dahulu dengan berbagai pihak,” kata Muhammad Ilham, Ketua PC GP Ansor Ponorogo, Kamis (02/06/2022).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Dirinya meminta dinas melakukan komunikasi dan diskusi yang lebih mendalam. Utamanya melibatkan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah yang pada basisnya adalah madrasah diniyah di desa. Karena bisa jadi, hal tersebut akan menimbulkan gesekan di akar rumput. Karenanya, komunikasi menjadi kata kunci agar rencana berjalan sesuai harapan.
"Madrasah diniyah yang sudah eksis berada di beberapa kecamatan serta desa. Karena itu hal ini akan beririsan dengan siswa sekolah dasar," ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Terkait keinginan ini, GP Ansor Ponorogo juga siap diajak berdiskusi dan mencarikan solusi terbaik. Karena tentu Dindik berniat baik untuk menghidupkan sekolah sore, namun ekses dari rencana tersebut hendaknya juga dipikirkan dengan matang.
"Karena mungkin beberapa wali murid yang prihatin karena anaknya tidak sekolah di madrasah diniyah dan di sekolahnya juga tidak dapat (materi pelajaran diniyah)," terangnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ilham menambahkan, banyak murid SD yang sudah mengikuti madrasah diniyah sore di berbagai madrasah yang ada di wilayah setempat. Jika Dindik tidak mengkaji ulang, dikawatirkan akan menimbulkan banyak masalah pada saat pelaksanaan.
"Niat baik ini jangan sampai setelah dijadikan peraturan kemudian malah jadi masalah di kemudian hari," pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND