Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Matraman

Fatayat NU Madiun Istiqamah Berikan Pemahaman tentang Gender

Salah satu Pengurus PC Fatayat NU Madiun menjadi narasumber program yang membahas gender di RRI Madiun, Kamis (11/02/2021). (Foto: NOJ/ Mirna Nur Asyiah).

Madiun, NU Online Jatim

Di masa Pandemi Covid-19 ini Pimpinan Cabang (PC) Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Madiun tetap bersemangat dalam rangka mengisi kegiatan dan menyebarluaskan ilmu. Salah satunya dengan menjadi narasumber dalam program ‘Lintas Madiun Siang’ segmen ‘Pe U Ge’ atau pengarus utamaan gender  yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Madiun.

 

“Anggota Fatayat NU diminta RRI Madiun untuk mengisi acara Lintas Madiun Siang pada segmen pengarus utamaan gender yang akan disiarkan setiap hari Kamis selama satu tahun,” kata Ummu Habibah Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Madiun, Kamis (11/02/2021).

 

Perempuan yang akrab disapa Ummu ini menjelaskan, pada termin pertama membahas program pendampingan perempuan kepala keluarga yang disampaikan dalam 4 pertemuan. Materinya adalah pertama tentang definisi kepala keluarga, indikator dan faktor yang mempengaruhi, kemudian yang kedua tentang perlunya pendampingan perempuan keluarga: memotivasi, pemberdayaan perempuan dan pemberdayaan berbasis kelompok, ketiga dasar hukum dan prinsip pendampingan. “Dan keempat yaitu bentuk pendampingan perempuan kepala keluarga PC Fatayat NU Kabupaten Madiun,” ungkapnya.

 

Pada pertemuan keempat di termin pertama ini narasumber dari pengurus PC Fatayat NU Kabupaten Madiun Bidang Penelitian dan Pengembangan Warda Nor Fitriani dengan tema ‘Bentuk Pendampingan Perempuan Kepala Keluarga’.

 

Dalam siaran yang dilaksanakan melalui saluran komunikasi handphone ini, Warda menerangkan bahwa PC Fatayat NU Kabupaten Madiun memiliki program bernama ‘Mekar‘ yang artinya adalah Mendampingi Kepala Rumah tangga. Program ini difokuskan untuk meningkatkan kapasitas dan skill kepala rumah tangga perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga.

 

“Kami mendata perempuan kepala rumah tangga dari masing-masing Pimpinan Anak Cabang (PAC) lalu mengidentifikasi pekerjaan dari perempuan tersebut dan bantuan apa yang diperlukan. Dari yang kita temukan pekerjaan perempuan kepala keluarga adalah guru, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Buruh Tani, karyawan dan Pembantu Rumah Tangga (PRT). Sedangkan Bantuan yang diperlukan adalah pelatihan pengembangan skill dan pelatihan wirausaha mandiri,” tutur Warda.

 

Bentuk pendampingan dilakukan dengan dua metode yaitu individual dan kelompok. Secara individual dengan memberi motivasi dan menyalurkan bantuan berupa sembako. Sedangkan pendampingan secara Kelompok dengan membentuk kampung fatayat. Yaitu membentuk kelompok dalam satu desa untuk dilakukan pendampingan, dua kecamatan yang sudah berjalan adalah Kecamatan Geger dan Gemarang.

 

Di Kecamatan Geger berupa pendampingan kelompok pengolahan sampah menjadi barang yang lebih berguna dan di Kecamatan Gemarang ada pengolahan kain perca menjadi keset, keduanya  sudah berjalan dan menghasilkan income.

 

Baca juga: NU Madiun Siap Kawal Rekrutmen Polisi Jalur Pesantren

 

“Indikator keberhasilan program pendampingan Fatayat adalah melakukan kegiatan usaha secara mandiri, mampu bekerja sama dengan pihak lain dan memperoleh pendapatan,” pungkas Warda.

 

Penulis: Mirna Nur Asyiah

Editor: Romza

Romza
Editor: Romza

Artikel Terkait