Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Matraman

Gus Baha Jelaskan Keutamaan Bekerja menurut Islam

 KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (Foto: NOJ)

Nganjuk, NU Online Jatim

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengatakan, bahwa Islam sangat menghargai orang yang bekerja. Baik yang berkaitan dengan ikhtiar mencari rezeki halal atau pun yang berhubungan dengan kontribusi sosial seseorang di tengah masyarakat.


Penjelasan tersebut disampaikan Gus Baha saat webinar yang mengusung tema ‘Resolusi Kementerian Ketenagakerjaan & Doa Bersama’ pada Senin (03/01/2022).


Gus Baha menjelaskan, dalam kitab Ihya Ulumiddin karangan Imam al-Ghazali, Rasulullah SAW menempatkan orang yang bekerja mencari nafkah sebagai amal yang dapat menghapus dosa.


“Sebagian dosa itu tidak bisa dihapuskan dengan istighfar, sedekah, atau wiridan. Yang bisa menghapuskan hanya dengan mencari rezeki halal,” terangnya.


Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidul Qur'an LP3IA Rembang tersebut melanjutkan, dalam bekerja mengandung banyak keutamaan, di antaranya yaitu kebaikan sosial. Dengan bekerja akhirnya dapat bersedekah, membantu membangun masjid, sekolah, pondok pesantren, menolong fakir miskin dan sebagainya.


“Ini penting saya utarakan. Ibadah bukan berarti harus datang ke masjid, ngaji dan lain-lain. Orang yang di sawah sejatinya adalah orang-orang yg mencari ridha dan pengampunan Allah SWT,” imbuhnya.


Keutamaan bekerja lainnya adalah memiliki banyak harta. Menurut Gus Baha, jika menggunakan logika fikih, harta itu fitnah, seakan-akan harta itu masalah. Namun jika harta dimiliki orang zalim, maka akan menjadi sebuah masalah. Sehingga diharapkan orang-orang saleh juga harus menguasai harta.


“Pada hari kiamat nanti orang-orang mukmin yang kaya tersebut akan dibangkitkan bersama para shadiqin dan syuhada,” jelasnya.


Gus Baha lalu menceritakan hebatnya prestasi kerja para sahabat Rasulullah SAW. Di antara mereka ada yang bertani, berdagang, menggembala ternak, dan menjalani berbagai pekerjaan halal lainnya.
 

Baca juga: Ketua NU Nganjuk Sebut Kemandirian Ekonomi Masih Jadi Tantangan


“Mereka melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh ketekunan dan semangat tinggi, di sela-sela mereka berjuang menegakkan agama Islam. Mereka yang seperti inilah yang dicintai Rasulullah SAW,” pungkasnya.

Haafidh Nur Siddiq Yusuf
Editor: A Habiburrahman

Artikel Terkait