Ponorogo, NU Online Jatim

Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Ponorogo, Khusnul Habib menyampaikan, momen pergantian tahun yang bersamaan dengan malam 1 Rajab adalah waktu yang sangat istimewa untuk merenungi bagaimana hubungan manusia dengan lingkungan dan Sang Pencipta.

"Ini adalah momen yang tepat untuk kita semua melakukan refleksi diri, terutama dalam menjaga keseimbangan antara manusia dan alam," katanya.

Hal tersebut disampaikannya dalam agenda temu relawan NU lintas generasi dan do'a bersama yang digelar di Graha Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ponorogo pada Selasa (31/12/2024). 

Menurutnya, bencana alam yang terjadi merupakan pengingat untuk peduli pada lingkungan. "Bencana alam yang sering terjadi adalah pengingat bahwa kita harus lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," terangnya.

Sementara Ketua PCNU Ponorogo, Kiai Idam Mustofa mengapresiasi upaya LPBINU Ponorogo dalam menyelenggarakan acara pada malam hari ini. Relawan ketika terjun di lapangan tentunya berada dalam risiko tinggi, sehingga selain harus dibekali dengan keterampilan dan alat keselamatan diri yang tinggi, juga harus dibekali dengan spiritual yang baik.

“Kegiatan semacam ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan spiritual pada diri setiap relawan," tuturnya.

Selaras dengan hal tersebut, Wakil Ketua yang membidangi LPBINU Ponorogo, Kiai Sunartip Fadhlan menambahkan, dalam hal ini pentingnya menjalankan peran aktif dalam menjaga kelestarian alam sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.  

"Sebagai umat beragama, menjaga keseimbangan alam adalah bagian dari ibadah. Jangan hanya berpikir tentang mengeksploitasi, tetapi juga memelihara dan merawatnya agar generasi mendatang bisa merasakan manfaatnya," pungkasnya.  

Suasana haru dan khidmat mewarnai kegiatan yang diakhiri dengan doa bersama memohon keselamatan dari bencana dan keberkahan untuk tahun mendatang. 

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, LPBINU Ponorogo berharap masyarakat lebih menyadari pentingnya sinergi antara usaha fisik dan spiritual dalam menjaga keseimbangan kehidupan, terutama di tengah tantangan perubahan iklim dan bencana yang kerap melanda. 

Penulis: Adika Bagus