Matraman

Kiai Imam Ma'ruf Jelaskan 5 Nilai dari Peringatan Haul

Jumat, 15 November 2024 | 15:00 WIB

Kiai Imam Ma'ruf Jelaskan 5 Nilai dari Peringatan Haul

Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Malang, KH Imam Ma'ruf saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam peringatan Haul ke-49 KH Abdul Fattah Hasyim, Kamis (14/11/2024). (Foto: NOJ/Tambakberas TV)

Jombang, NU Online Jatim

KH Imam Ma'ruf, Wakil Rais Syuriah PCNU Kabupaten Malang menjelaskan 5 nilai pelajaran yang dapat diambil dari peringatan haul. Pertama, haul itu sebagai sarana mengingat-ingat kematian dan akhirat. 

 

Hal itu ia sampaikan saat memberikan mauidlah hasanah dalam peringatan Haul ke-49 KH Abdul Fattah Hasyim di halaman Pondok Pesantren Putri Al-Fathimiyyah Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Kamis (14/11/2024).

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Jadi, mengingat akhirat itu penting, karena manusia itu tergantung tujuan akhirnya. Dari momen haul ini marilah kita gunakan untuk instropeksi bahwa kita juga akan wafat seperti para almarhumin," ujarnya.

 

Ia mengungkpan bahwa nilai kedua haul adalah sebagai sarana untuk mengirim doa, akan tetapi ini untuk orang-orang awam.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Sedangkan untuk peringatan haul para kiai, kita gunakan bukan untuk sarana kirim doa semata akan tetapi lebih kepada tabarrukan kepada para ulama," ungkapnya.

 

Ia menjelaskan, bahwa nilai ketiga dari peringatan haul adalah untuk menunaikan hak-haknya orang yang telah meninggal dunia. Karena anak, kerabat dan keluarga yang masih hidup itu bisa menutupi janji ataupun hutang orang tuanya yang sudah meninggal.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Bagi orang yang masih hidup itu juga bisa meminta maaf kepada orang yang telah meninggal, dengan cara mengirim doa, sehingga orang yang telah wafat itu senang dan ridha yang akhirnya memaafkan kepada yang masih hidup," terang Kiai asal Malang itu.

 

Nilai keempat, adalah ajang untuk tabarrukan atau mencari berkah dari para ulama yang telah wafat. Karena haul merupakan gambaran hilangnya ilmu yang dicabut oleh Allah dari dunia melalui diwafatkannya para ulama. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

"Dan terakhir, haul ini memiliki nilai muhasabah dan intropeksi diri, karena sudah banyaknya tokoh panutan yang sudah wafat yang tak terwakili generasi-generasi berikutnya," ujarnya.

 

"Oleh karena itulah, semoga putra-putri kita semuanya masih konsisten untuk mondok, agar ilmu yang masih ada ini tidak hilang," pungkasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND