Metropolis

2 Santri Bumi Shalawat Sidoarjo Terima Penghargaan di Momen Hardiknas

Sabtu, 3 Mei 2025 | 20:00 WIB

2 Santri Bumi Shalawat Sidoarjo Terima Penghargaan di Momen Hardiknas

Dua santri Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo saat menerima penghargaan di momen Hardiknas 2025. (Foto: Istimewa)

Sidaarjo, NU Online Jatim

Dua santri Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo menerima penghargaan dari Bupati Sidoarjo H Subandi. Penghargaan diberikan usai upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di Alun-Alun Sidoarjo, Jumat (02/05/2025) pagi.

 

Santri yang menerima penghargaan tersebut adalah Arjuna Satria Gunadhya dan Faheema Qaleysa. Keduanya merupakan siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Progresif Bumi Shalawat.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Penghargaan tersebut diberikan berkat prestasinya belum lama ini dalam Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Di ajang itu, mereka berhasil menggondol medali perak.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati Sidoarjo H Subandi, menyampaikan bahwa peringatan Hardiknas hendaknya tidak hanya sekadar menjadi agenda seremonial tahunan. Ia berharap agar momentum itu dijadikan Upaya memperkuat komitmen dalam pendidikan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Peringatan Hardiknas bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum untuk meneguhkan dedikasi dan komitmen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” kata H Subandi, saat menyampaikan amanat upacara.

 

Ia menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama atas pendidikan bermutu, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2023. Tidak boleh ada diskriminasi dalam bentuk apa pun yang menghambat akses terhadap pendidikan.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

"Presiden Prabowo telah menetapkan pendidikan sebagai salah satu prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Hal ini tertuang dalam Astacita keempat yang menitikberatkan pada penguatan sumber daya manusia," ucapnya.

 

Dirinya menegaskan, guru hendakknya menjadi agen pembelajaran sekaligus agen peradaban. Guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mentor sosial yang mendampingi murid dalam berbagai aspek kehidupan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

“Hal tersebut dikarenakan guru diharapkan mampu membentuk karakter dan mengarahkan murid untuk meraih cita-cita luhur,” harapnya.

 

Subandi menyampaikan, upaya mencerdaskan kehidupan bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Akan tetapi diperlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat demi menciptakan layanan pendidikan yang adil dan merata.

 

“Dengan partisipasi semesta, kita berharap dapat melahirkan generasi yang tangguh, cerdas, dan siap membangun Indonesia menjadi negara yang adil dan makmur,” tandasnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND