• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Senin, 29 April 2024

Metropolis

Harlah dan Haul Bumi Shalawat Tegaskan Pesantren Dibangun dengan Keilmuan yang Mapan

Harlah dan Haul Bumi Shalawat Tegaskan Pesantren Dibangun dengan Keilmuan yang Mapan
Harlah dan Haul Pesantren Progresif Bumi Shalawat. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)
Harlah dan Haul Pesantren Progresif Bumi Shalawat. (Foto: NOJ/Boy Ardiansyah)

Sidoarjo, NU Online Jatim

Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat Sidoarjo mengelar Hari Lahir (Harlah) dan Haul pada Senin (04/03/2024) di lapangan pesantren setempat. Hadir pada kegiatan ini Al-Habib Zainal Abidin bin Sagaf Assegaf pengasuh Majelis Shalawat Az Zahir, KH Miftah Maulana Habiburrahman Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman Yogyakarta dan Azmi Askandar atau Gus Azmi.

 

KH M Birrul Alim Al-Kautsari mewakili Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Shalawat mengatakan momen haul ini untuk meneguhkan bahwa pesantren harus dibangun dengan keilmuan yang mapan. Karena menghidupkan pesantren adalah otomatis menghidupkan ilmu.

 

“Yang disebut dengan menghidupkan adalah bukan kita memperbarui apa yang belum dilaksanakan oleh Rasulullah. Akan tetapi kita memperbarui yang dulu pernah dilakukan oleh Rasulullah kemudian sekarang mulai ditinggalkan umat,” katanya.  

 

Oleh karenany,a pada acara Harlah dan Haul Ponpes Progresif Bumi Shalawat ini tetap dipergunakan untuk belajar. Karena untuk masuk surga harus pandai. 

 

“Allah dalam Al-Qur’an mengatakan orang yang masuk neraka itu menyesal dan mengatakan jika selama hidup mau berpikir pasti menjadi orang pandai dan tidak akan masuk neraka. Maka penghuni neraka mengakui dosanya adalah tidak mau belajar hingga mengakibatkan dirinya masuk ke dalam neraka,” ujarnya.

 

Gus Bir sapaan akrabnya menuturkan Harlah dan Haul Ponpes Progresif Bumi Shalawat ini mengajak untuk menghidupkan kembali cahaya ilmu di tengah-tengah masyarakat. Gus Bir juga berharap pesantren yang didirikan oleh Wakil Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri menjadi pusat dakwah Islam khususnya di Jatim dan secara umum di Indonesia.

 

Al-Imam Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, atau sering dikenal sebagai Imam Muslim meriwayatkan satu hadist bahwa agama Islam itu pada mulanya datang dalam sebagai agama yang asing.

 

“Dan pada akhirnya agama Islam akan kembali menjadi asing tidak dikenal oleh masyarakat,” tandasnya.


Metropolis Terbaru