Evi, Kader IPPNU Mojokerto yang Produktif Terbitkan Buku
Kamis, 7 Oktober 2021 | 21:00 WIB
Mojokerto, NU Online Jatim
Evi Nur Cahyani adalah perempuan yang menginspirasi. Di usianya yang masih muda telah produktif menulis dan menerbitkan buku.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Evi, sapaannya adalah anggota Lembaga Pers dan Penerbitan di Organisasi Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Hingga kini berhasil menerbitkan lima buku dan menginspirasi rekannya untuk terus berkarya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Berawal dari suka membaca mulai dari informasi jurnal, artikel, bahkan beberapa judul novel dibacanya dengan sangat cepat. “Berawal dari itu saya mulai suka menulis apa yang menjadi pertimbangan saya menghasilkan atau menulis buku. Makna dari beberapa buku yang dibuat juga bermacam-macam,” katanya kepada NU Online Jatim, Kamis (07/10/2021).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Perempuan yang bertempat tinggal di Kletek, Baureno, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto ini menceritakan, buku yang diterbitkannya berisi tentang kumpulan puisi, cerita pendek, pendidikan dan pandemi story seperti saat ini tentang Covid-19 yang diangkat dari cerita pribadi penulis.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Terakhir saya bersama teman-teman PAC yang tentang kreativitas millenials berisi kumpulan beberapa puisi atau lukisan gambar pelajar se Jatirejo. Mulai dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA,” ujar mahasiswi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.
Perjuangannya dapat menerbitkan beberapa buku ini diawali dengan mengikuti Karya Tulis Ilmiah (KTI), organisasi kepenulisan, dan pelatihan jurnalistik. Dirinya pernah menjabat sebagai sekertaris Himpunan Mahasiswa (HIMA) periode 2018 – 2019, kemudian sekertaris Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 2019 – 2020, kemudiaan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sains comunity 2019 – 2020, menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sebagai sekertaris bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Saya melanjutkan literasi kepenulisan waktu di kampus, terus saya tularkan ilmunya ke PAC IPNU-IPPNU Kecamatan Jatirejo,” ungkapnya.
Salah satu buku tentang catatan emosi awal mulanya seperti meluapkan curhatan patah hati. Kedua, tentang manifesto karakter dan feminis menceritakan tentang bagaimana pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan itu harus juga diperoleh perempuan. Ketiga, pandemi story tentang cerita pribadi penulis dan teman-temannya.
“Yang terakhir, purnama terakhirku, berisi tentang cerita pendek kehidupan saya dari awal kuliah sampai di titik akhir kuliah ini,” pungkasnya.
Dirinya berharap, teman-temannya bisa mengikuti jejaknya yang terus berkembang pada saat ini. Mengingat literasi sangat dibutuhkan, apalagi dalam dunia pendidikan dan juga dalam berorganisasi.
Penulis: Yulia Novita Hanum
ADVERTISEMENT BY ANYMIND