Metropolis
Hari Anti Korupsi Sedunia, Pelajar NU Mojokerto Gelar Aksi Kemanusiaan
Mojokerto, NU Online Jatim
Hari Anti Korupsi Sedunia jatuh pada Kamis (09/12/2021). Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten dan Kota Mojokerto serta Gusdurian Mojokerto menggelar aksi Treatikal Pelajar dan Galang Donasi Erupsi Semeru di Lumajang.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di depan kantor Pemerintah Kota dan Kabupaten Mojokerto dengan menekankan gerakan anti korupsi sedunia.
Sekretaris PC IPNU Kabupaten Mojokerto, M Aqim Al Mizan menjelaskan bahwa, pelajar NU se-Mojokerto tidak mau adanya aksi korupsi lagi di daerahnya.
“Kita mau Mojokerto ini menjadi baldatun thoyyibatun wa rabbun ghofur,” katanya kepada NU Online Jatim, Kamis (09/12/2021).
Aqim mengungkapkan, pemimpin itu harus bersih, amanah, dan juga bisa menyerap aspirasi apa yang menjadi keinginan masyarakat. Dia menekankan kepada pemerintah untuk turut andil membantu saudara yang terjadi bencana erupsi semeru di Lumajang.
“Jika kita tidak memulainya dari diri kita sendiri maka siapa lagi yang akan mencontohkan,” ungkapnya.
Pria yang juga Direktur Lekas PW IPNU Jawa Timur itu menambahkan, galang donasi erupsi Semeru dilakukan di depan Kantor Pemerintah Kabupaten dan Kota Mojokerto, lampu merah Majapahit serta lampu merah Surodinawan dengan mendapatkan dana sekitar Rp 1.971.300.
“Alhamdulillah satu hari full kegiatan kemanusiaan. Selain galang dana tadi kami juga membagikan nasi bungkus di dekat lampu merah Surodinawan Kota Mojokerto,” tambahnya.
Senada dengan itu, Koordinator Gusdurian Mojokerto, Imam Maliki menuturkan bahwa kegiatan ini adalah kolaborasi bahwasannya pelajar harus mengerti pada kondisi, dimana mereka akan menjadi tonggak estafet kepemimpinan di Mojokerto.
“Momentum hari anti korupsi ini menjadi sangat penting untuk menapaki para generasi muda umumnya di seluruh Indonesia agar peka terhadap persoalan anti korupsi,” tuturnya.
Dirinya berharap, kepekaan terhadap para pemegang kebijakan di Kabupaten dan Kota Mojokerto agar lebih peka terhadap persoalan masyarakat khusunya yang ada di tingkatan bawah.
“Kita harus mengaca pada pelajaran yang sudah didapatkan, mengedepankan sisi kemanusiaan, dan jangan mendahulukan hal-hal yang sifatnya kurang urgent. Karena yang lebih penting dari politik adalah sisi kemanusiaan, sebagaimana almarhum Gus Dur Presiden mengajarkan kepada kita semua,” pungkas aktivis PC LP Ma’arif NU Kabupaten Mojokerto.