Kisah Husnul Luncurkan Aplikasi ABThree Mojo Cegah Pernikahan Dini di Mojokerto
Ahad, 18 Mei 2025 | 08:00 WIB

Khusnul Khotimah saat melaksanakan sosialisasi tentang aplikasi ABThree Mojo untuk mencegah pernikahan dini. (Foto: NOJ/ISt)
Mojokerto, NU Online Jatim
Di tengah gempuran era digital dan kompleksitas tantangan sosial yang dihadapi generasi muda, muncul sosok inspiratif yang menjadikan dakwah sebagai lahan inovasi. Ia bernama Husnul Khotimah, Penyuluh Agama Islam di Kabupaten Mojokerto yang menciptakan aplikasi berbasis android yakni ‘ABThree Mojo’. Aplikasi ini sebagai media penyuluhan agama dan edukasi pra nikah untuk mencegah pernikahan dini.
Meski tak lagi tergolong muda, semangat Husnul dalam membina remaja dan calon pengantin (Catin) tidak pernah surut. Ia menyasar remaja usia sekolah, usia nikah, hingga Catin dengan pendekatan yang relevan, menyenangkan, dan tentunya berbasis teknologi.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Remaja zaman sekarang sangat dekat dengan gadget. Maka pendekatannya juga harus digital agar mereka bisa terlibat dan memahami pentingnya kesiapan berkeluarga secara menyeluruh,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (18/05/2025).
Menurutnya, dengan adanya program ABThree Mojo bukan tanpa sebab. Husnul mencermati maraknya kasus pernikahan usia dini yang berdampak pada banyak aspek, mulai dari kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga ketahanan keluarga. Berangkat dari keprihatinan itu, ia kemudian mengembangkan media edukatif berbasis aplikasi untuk menyampaikan penyuluhan secara lebih efektif dan menarik.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Aplikasi ini berisi materi keagamaan, simulasi bimbingan pra nikah, hingga edukasi keluarga sakinah yang disajikan secara interaktif dan mudah diakses. Tak hanya berdakwah, Husnul menjadikan teknologi sebagai media dakwah masa kini yang menyentuh langsung kehidupan remaja dan masyarakat.
“Pernikahan dini bukanlah solusi. Justru sering menjadi awal dari berbagai persoalan. Kita ingin generasi muda bisa mempersiapkan diri menjadi pasangan dan orang tua yang tangguh, cerdas, dan berakhlakul karimah,” jelas pengurus Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) bidang Koordinator SDM Kabupaten Mojokerto ini.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Sebagai Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) wilayah Jawa Timur, Husnul tidak bekerja sendirian. Ia aktif menggandeng berbagai stakeholder, mulai dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Kesra, PLKB, Puskesmas, kepala madrasah dan sekolah, hingga organisasi keagamaan seperti Muslimat NU dan Fatayat NU.
“Kami menyusun gerakan ini secara kolaboratif. Mulai dari balai desa, balai dusun, sekolah, hingga majelis taklim. Penyuluhan kami kemas menyenangkan, dan aplikasi ABThree Mojo jadi daya tarik tersendiri bagi remaja,” ungkap alumnus Pondok Pesantren Al-Khodijiyah Jombang ini.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia menyebut, inovasi ini terbukti membuahkan hasil. Data mencatat, angka pernikahan dini di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan signifikan, dari 342 kasus pada 2023 menjadi 278 kasus di tahun 2024. Kolaborasi dan pendekatan digital dinilai efektif dalam mengubah pola pikir remaja terkait kesiapan berumah tangga.
“Ada 6 fitur pada ABThree Mojo ini yakni materi Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), materi Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN), Bimbingan Perkawinan (Bimwin) berisi materi bimbingan calon pengantin, kumpulan doa-doa, menu konsultasi yang terhubung dengan penyuluh di 18 kecamatan serta video animasi menarik dampak nikah muda, pendewasaan usia nikah serta keluarga sakinah,” tandasnya.
Atas dedikasinya, Husnul Khotimah dinobatkan sebagai Penyuluh Agama Islam terbaik tingkat Provinsi Jawa Timur, dan kini siap mewakili Jatim di ajang nasional.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND