LDNU Jatim Catat Dakwah Provokatif Masif Terjadi Sepanjang 2024
Sabtu, 28 Desember 2024 | 16:00 WIB
Surabaya, NU Online Jatim
Dalam perjalanan dakwah selama tahun 2024, Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jatim menyebutkan sejumlah penyeru dakwah atau dai/daiyah kerap menyampaikan caci maki hingga mengarah pada provokasi dalam setiap dakwahnya.
“Sehingga dakwah ramah yang disampaikan dengan penuh kelembutan dan kasih sayang menjadi terkikis,” ujar Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim KH M Wafiyul Ahdi saat menyampaikan catatan Refleksi Akhir Tahun 2024 LDNU Jatim, didampingi Ketua LDNU Jatim KH Syukron Djazilan, di Surabaya, Sabtu (28/12/2024).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Gus Wafi, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa globalisasi telah menjadikan semua manusia terkoneksi antara satu dengan yang lain. “Sehingga ada kemudahan dalam menyampaikan petuah dakwah secara real time ke banyak jamaah telah terfasilitasi dengan berbagai macam platform digital," katanya.
Dirinya menjelaskan para pendakwah yang merupakan penyeru nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan dituntut untuk mengedepankan kasih sayang dan kedamaian di antara sesama umat manusia. Itulah ruh dakwah Ahlussunah wal Jamaah atau Aswaja An-Nahdliyah.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Itu sejalan dengan nilai-nilai ramah dalam dakwah yang diajarkan Al-Qur’an Surat Nahl ayat 125: Serulah (umat manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk," katanya.
Disebutkan, dakwah Aswaja An-Nahdliyah itu menyeru dengan kasih sayang dengan pendekatan suhbah (persahabatan) dan ketauladan. Namun perjalanan dakwah di tahun 2024 memunculkan penyeru dakwah yang suka mencaci maki, provokasi, mudah menyalahkan dan membid’ahkan golongan lain, sehingga berpotensi memecah belah masyarakat dan bangsa.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
"Karenanya, di era digital ini dai dan daiyah Aswaja An-Nahdliyah harus mampu membangun personal branding sebagai seorang da’i untuk mendapatkan kepercayaan dan diakui oleh masyarakat," tegasnya.
Untuk itu, LDNU Jatim akan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dai/daiyah Aswaja An-Nahdliyah dan membuat standar kompetensi seorang dai/daiyah Islam rahmatan lil ’alamin yang ramah dan menyatukan umat manusia, serta melaksanakan program safari dakwah Aswaja An-Nahdliyah dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dai/daiyah NU milenial.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Kami juga akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk LTNNU Jatim untuk memaksimalkan dakwah digital melalui podcast dakwah, mengoptimalkan penggunaan media sosial dakwa, mulai instagram, Youtube, Tiktok, dan WA Dakwah Center. Selain itu, LDNU Jatim juga melakukan kolaborasi dakwah dengan media cetak dan elektronik," kata Gus Wafi.
Harapan yang sama disampaikan Ketua PWNU Jatim KH Kikin A Hakim kepada Lembaga Ta’lif wan-Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Jatim. Menurutnya, prinsip 'al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bi jadidil ashlah' dapat dijalankan.
“Makanya, saya berharap LTNNU Jatim dapat mempublikasikan karya ulama NU, kebijakan jamiyah NU, dan program lembaga/banom NU melalui konten digital dan platform digital, sehingga NU tetap memiliki relevansi di era kekinian," kata Gus Kikin.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND