Surabaya, NU Online Jatim

Dalam sesi ngaji Ramadhan Talks yang bertajuk "Jodoh & Ramadhan: Menanti dengan Ikhtiar" kali ini, Ning Uswatun Hasanah, Praktisi Fiqh Perempuan menekankan pentingnya doa dan ikhtiar di bulan Ramadhan serta menjelaskan pentingnya muhasabah dan persiapan diri untuk menikah. Acara yang dimoderatori oleh Siti Nurhalizah ini menyoroti bagaimana Ramadhan menjadi momentum untuk meningkatkan doa dan ikhtiar dalam menjemput takdir jodoh.

 

Menurut Ning Uswah, berdoa harus disertai keyakinan bahwa Allah tidak akan menolak permohonan hambanya. Ia menjelaskan bahwa ada tiga cara Allah mengabulkan doa yaitu secara langsung, ditunda untuk kebaikan yang lebih besar, atau tidak dikabulkan sebagai bentuk penghapusan dosa yang telah lalu.

 

"Jodoh itu sudah ditetapkan Allah sejak zaman azali, tetapi untuk menggapainya kita tetap harus berusaha dengan doa dan wirid," ujar Ning Uswah pada Senin (17/03/2015)

 

Selain berdoa, ia juga menekankan bahwa seseorang perlu melakukan ikhtiar dengan memperbaiki kualitas diri agar pantas dengan jodoh yang telah ditetapkan.

 

“Tidak hanya berdoa saja. Ikhtiar juga penting untuk menggapai keinginan atau jodoh yang sudah ditakdirkan. Cara ikhtiarnya dengan memperbaiki, meningkatkan kualitas dan memantaskan diri sendiri,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pernikahan tidak hanya bergantung pada tuanya usia atau tuntutan sosial, tetapi lebih kepada kesiapan secara mental, spiritual, dan finansial. Menikah sebaiknya dilakukan ketika seseorang benar-benar siap, bukan karena tekanan dari lingkungan sekitar. Selain itu, ia menekankan pentingnya melakukan muhasabah diri setiap tahun, terutama di bulan Ramadhan, agar dapat memastikan pertumbuhan pribadi yang lebih baik.

 

“Kita ini tidak bersaing dengan orang lain, tapi kita bersaing dengan diri kita sendiri di masa lalu. Setiap tahun kita harus bermuhasabah, apakah Ramadhan tahun ini lebih baik dari sebelumnya, apakah tahun ini kita lebih baik dengan yang sebelumnya. Sebab hanya diri kita dan Allah yang tahu bagaimana baik buruk kita sendiri,” ujarnya

 

Ning Uswah juga memberikan tiga aspek penting agar seseorang dapat mempunyai kesiapan saat berumahtangga kelak.

 

“Maka kita harus usahakan agar sehat mental dan siap mengahadapi ujian-ujian yang datang, Kedua, harus sehat spiritual dengan mendasari bahwa pernikahan ini adalah ibadah kepada Allah. Dan yang terakhir itu siap dari segi finansial,” pungkasnya.

 

Penulis: Diky Kurniawan Arief