Sidoarjo, NU Online Jatim

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo bakal dilantik  pada hari Kamis 17 Februari 2022 mendatang. Acara ini telah dipastikan berpusat di Gedung Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Rohmatul Ummah di Perumahan Bluru Permai Jl Monginsidi Sidokumpul, Kecamatan/ Kabupaten Sidoarjo.

 

Pelantikan PCNU masa khidmah 2021-2026 ini mengangkat tema “Meneguhkan Kemandirian Jamaah dan Jamiyah dalam Menyambut 1 abad Nahdlatul Ulama”.

 

“Tema ini diambil untuk melanjutkan tema besar Muktamar ke-34 NU di Lampung terkait kemandirian. Baik kemandirian jamaah ataupun jamiyah,” ujar H Isa Hasanuddin selaku ketua panitia kepada NU Online Jatim, Ahad (13/02/2022).

 

Lebih lanjut H Isa menuturkan, PCNU  bersama Majelis Wakil Cabang NU (MWCNU) sampai Pengurus Ranting (PR) NU seluruh Sidoarjo siap untuk menjemput dan mengimplemantasikan semaksimal mungkin tema besar Muktamar NU ke-34 Lampung.

 

“Ini bukan sekedar tema, tetapi akan kami ikhtiarkan dengan program nyata semaksimal mungkin. Kami akan merencanakan program jangka pendek atau panjang saat musyawarah kerja pada tanggal 27-28 Februari di Hotel Royal Trawas, Mojokerto mendatang,” terangnya.

 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf rencananya akan hadir dalam acara ini untuk memberikan pengarahan kepada jajaran PCNU yang dilantik. Sedangkan dari PWNU Jatim juga dipastikan akan hadir.

 

“Kami berharap Kiai Marzuki, namun jika beliau berhalangan akan diwakilkan pengurus PWNU Jatim yang lain,” ujar H Isa.

 

Pelantikan ini juga akan dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sidoarjo. Dari bupati, wakil bupati, hingga anggota DPRD. Para tokoh lintas agama di Sidoarjo juga akan diundang. Pasalnya hubungan antar agama di Sidoarjo telah terjalin erat. Oleh karena itu acara ini juga diharap sebagai wadah silaturrahim antar tokoh lintas agama.

 

H Isa juga menjamin pelaksanaan pelantikan akan menerapkan Protokol Kesehatan  (Prokes) yang ketat.

  

“Tentu, kami sangat paham akan dar'u al-mafâsid muqaddamun 'alâ jalbi al-mashâlih (mencegah kerusakan lebih didahulukan ketimbang mengupayakan kemaslahatan). Kami tidak ingin membahayakan para tamu. Oleh karena itu kami akan menerapkan prokes yang ketat,” pungkasnya.