Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network

Metropolis

Wirda Mansur Ajak Santri Amanatul Ummah Semangat Menghafal Al-Qur’an

Wirda Mansur saat di Ponpes Amanatul Ummah (Foto : NOJ/ Boy Ardiansyah)

Mojokerto, NU Online Jatim

Santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Kabupaten Mojokerto diberi motivasi untuk menghafal Al-Qur’an dari Wirda Mansur, Rabu (16/03/2022). Putri Ustadz Yusuf Mansur itu menyampaikan bahwa dengan menghafal Al-Qur’an akan dapat menyelamatkan kedua orang tua serta memberinya mahkota saat di akhirat.
 

“Orang tua itu pasti bangga kalau disebut namanya karena anaknya berprestasi. Misalnya saat kita menjadi wisudawan terbaik, lalu orang tua kita dipanggil. Pasti bahagia kan,” kata Wirda saat menjadi narasumber seminar di Masjid Raya KH Abdul Chalim.
 

Ia sendiri terinspirasi menghafal Al-Qur’an karena harapan ayahnya Ustadz Yusuf Mansur untuk memiliki seorang anak yang hafal Al-Qur’an. Pada seminar yang mengangkat tema ‘motivasi menghafal Al-Qur’an di era milenial’ itu, Wirda mengajak para santri untuk menikmati setiap proses menghafal Al-Qur’an di pesantren.
 

“Kalau menghafal Al-Qur’an itu jangan mengharap cepat. Nikmati setiap proses dengan santai dan enjoy,” ungkapnya.
 

Di tengah kesibukannya, Wirda selalu istiqamah untuk murajaah. Termasuk saat dalam perjalanan dari Malang menuju Pesantren yang diasuh oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) KH Asep Saifuddi Chalim itu.
 

Baginya, murajaah tidak harus dengan membuka Al-Qur’an. Bisa memutar suara murattal atau membaca di dalam hati.
 

“Nah saat otak kita memutar hafalan dan ketemu ayat yang kita lupa lanjutanya, langsung aja pindah ke surat setelahnya,” terangnya.
 

Disebutkan bahwa lupa adalah sifat yang dimiliki setiap manusia, termasuk lupa ayat Al-Qur’an yang sebelumnya telah dihafal. Oleh karena itu, Wirda mengajak  untuk menikmati proses menghafal. Karena menghafal Al-Qur’an  adalah proses sepanjang hayat.
 

“Al-Qur’an ini jadikan teman kalian setiap saat dan di mana saja. Dan nanti satu-satunya teman setelah kita wafat siapa? Al-Qur’an,” terangnya.
 

Baca juga: Sambut Harlah ke-70, Pergunu Jatim Gelar Halaqah Aswaja

 

Hal itu dikarenaka Al-Qur’an dapat memberi syafaat saat manusia telah wafat. Al-Qur’an akan menjadi penerang ketika di alam kubur. “Saat di dunia kalau kita selalu bersama Al-Qur’an, bersama orang yang hafal dan cinta Qur’an, hidup kita akan selalu diberkahi oleh Allah sepanjang hidup,” pungkasnya. 

Boy Ardiansyah
Editor: Romza

Artikel Terkait