Opini

Zakat Produktif Holistik: Membangun Umat melalui Keterlibatan Komunitas

Sabtu, 5 Juli 2025 | 13:00 WIB

Zakat Produktif Holistik: Membangun Umat melalui Keterlibatan Komunitas

Ilustrasi zakat. (Foto: NOJ/ freepik)

Oleh: Abdul Wasik *)

 

Zakat bukan sekadar kewajiban ritual, tetapi sumber energi sosial yang dapat menggerakkan transformasi ekonomi umat. Namun, efektivitas zakat tidak hanya ditentukan oleh besarnya dana yang terkumpul, tetapi oleh sejauh mana ia menyentuh dan mengubah kehidupan mustahik. Di sinilah pentingnya good community engagement, yakni keterlibatan aktif masyarakat dalam keseluruhan proses pengelolaan zakat —dari perencanaan hingga evaluasi dampak.

 

Konsep zakat produktif holistik berbasis good community engagement lahir dari kegelisahan akan praktik zakat yang cenderung top-down dan birokratis. Kampung Zakat Baznas Bondowoso dan Kampung SDGs Jember memberikan contoh konkret bagaimana zakat bisa menjadi alat pemberdayaan yang partisipatif dan kontekstual. Bukan hanya menyalurkan dana, tapi melibatkan mustahik sebagai pelaku utama pembangunan lokal. Mustahik dilatih, didampingi, bahkan diajak bermusyawarah untuk menentukan arah program usaha.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Pemilihan dua lokasi ini bukan tanpa alasan. Data Indeks Desa Zakat (IDZ) dan Indeks Dampak Zakat (IDZk) justru menunjukkan bahwa peringkat kelembagaan zakat di Jember dan Bondowoso tergolong rendah —masing-masing berada di urutan 20 dan 21 dari 23 kabupaten/kota se-Jawa Timur menurut IDZ.

 

Namun ironisnya, keduanya justru melahirkan program yang progresif dan inovatif: Kampung Zakat dan Kampung SDGs. Inisiatif ini menjadi semacam outlier menarik: di tengah kelembagaan yang lemah, lahir inovasi zakat berbasis pemberdayaan dan pembangunan berkelanjutan yang memberi dampak signifikan. Fakta ini menjadikan keduanya sangat relevan untuk dikaji dari perspektif tata kelola.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Model ini menekankan keterlibatan komunitas dalam tiga aspek utama: spiritualitas, intelektualitas, dan integritas (Ber-ISI). Inilah wajah zakat produktif yang tidak hanya menargetkan kemandirian ekonomi, tetapi juga pertumbuhan spiritual dan karakter sosial. Mustahik bukan hanya diajari cara beternak atau berdagang, tetapi juga diajak mengaji, membangun masjid, dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan keumatan. Hasilnya bukan hanya ekonomi yang pulih, tetapi marwah umat yang bangkit.

 

Kunci keberhasilan dari community engagement ini terletak pada kesediaan lembaga zakat membuka ruang dialog, menerima kritik, dan melibatkan warga dalam pengambilan keputusan. Di Bondowoso, program peternakan “Subur Berkah” berkembang pesat karena dukungan komunitas.

ADVERTISEMENT BY OPTAD

 

Di Jember, program Kampung Cerdas berhasil karena adanya partisipasi aktif ibu-ibu muda dan pemuda desa yang dilibatkan sejak awal. Pendekatan ini selaras dengan Participatory Rural Appraisal dari Robert Chambers dan maqāṣid al-syarī‘ah yang mendorong kemaslahatan umat melalui partisipasi dan keadilan.

 

Namun, tantangan tetap ada. Tidak semua lembaga zakat siap menerapkan pendekatan ini karena terbiasa dengan pola birokratik. SDM amil yang minim pelatihan dan keterbatasan sistem pelaporan sering menjadi kendala. Oleh karena itu, reformasi tata kelola zakat harus dimulai dengan perubahan paradigma: dari sentralistik menjadi komunitarian, dari administratif menjadi transformasional, dari pengelolaan teknis menjadi penguatan relasi sosial.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

 

Model zakat produktif berbasis good community engagement bukanlah konsep yang menggantung di awang-awang. Ia telah terbukti di lapangan. Ia hidup bersama masyarakat yang sadar, terlibat, dan berdaya. Maka, sudah saatnya zakat ditempatkan dalam konteks keummatan yang lebih luas: membangun ekosistem sosial-ekonomi Islam dari bawah, melalui keterlibatan, kebersamaan, dan keberdayaan komunitas. Zakat bukan hanya mengalirkan dana, tetapi juga menyemai harapan, martabat, dan masa depan umat.

 

*) Abdul Wasik, dosen Pascasarjana IAI At-Taqwa Bondowoso sekaligus pengurus RMINU Jatim.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND