Kenali Gejala Keloid Sesuai Penjelasan Dokter RSI Unisma
Selasa, 16 Juli 2024 | 11:00 WIB
Malang, NU Online Jatim
Rumah Sakit Islam Universitas Islam Malang (RSI Unisma) menjelaskan, keloid adalah pertumbuhan jaringan parut yang melebihi batas luka asli. Biasanya, ketika kulit terluka, tubuh memperbaiki luka dengan membentuk jaringan parut. Pada beberapa orang, proses penyembuhan ini berlebihan dan menyebabkan pembentukan keloid yang menonjol dan mengganggu.
Keloid dapat muncul di mana saja di tubuh, tetapi paling sering ditemukan di dada, bahu, punggung atas, dan telinga. Penyebab utama keloid adalah produksi kolagen yang berlebihan selama proses penyembuhan luka. Beberapa faktor yang dapat memicu pembentukan keloid meliputi:
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Cedera kulit: Luka bakar, luka bedah, luka tusuk, atau goresan dapat memicu pembentukan keloid. Infeksi atau peradangan: Jerawat atau infeksi kulit lainnya dapat memicu pembentukan keloid. Genetika: Riwayat keluarga dengan keloid meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan keloid.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan keloid meliputi usia muda: Orang yang berusia antara 10 hingga 30 tahun lebih mungkin untuk mengembangkan keloid. Riwayat keluarga: Adanya riwayat keluarga dengan keloid. Jenis kulit: Orang dengan kulit gelap memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan keloid. Lokasi luka: Luka pada area tertentu seperti dada, bahu, atau punggung atas lebih cenderung membentuk keloid.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Gejala keloid meliputi pertumbuhan jaringan parut yang tebal dan menonjol: Biasanya lebih besar daripada luka asli. Warna: Keloid seringkali berwarna merah muda, merah, atau ungu dan kemudian bisa berubah menjadi coklat atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya. Gatal atau nyeri: Keloid dapat terasa gatal atau nyeri. Permukaan yang halus atau tidak rata: Keloid biasanya memiliki tekstur yang berbeda dari kulit sekitarnya.
Untuk mendiagnosis keloid, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin menanyakan riwayat kesehatan Anda. Dalam beberapa kasus, biopsi mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa pertumbuhan tersebut adalah keloid dan bukan kondisi lain, seperti tumor kulit.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah pembentukan keloid meliputi menghindari cedera kulit: Hindari tindakan yang dapat menyebabkan luka, seperti tindik atau operasi yang tidak perlu. Perawatan luka yang baik: Jaga luka tetap bersih dan lembab selama proses penyembuhan.
Gunakan pelindung matahari: Lindungi area yang terluka dari paparan sinar matahari yang berlebihan. Tekanan dan silikon gel: Menggunakan balutan tekan atau lembaran silikon pada luka dapat membantu mencegah pembentukan keloid.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Sebaiknya segera mengunjungi dokter RSI Unisma jika keloid terus tumbuh: Jika keloid terus membesar atau berubah bentuk. Rasa tidak nyaman: Jika keloid menyebabkan rasa gatal, nyeri, atau ketidaknyamanan.
Gangguan fungsi: Jika keloid mengganggu fungsi normal, misalnya pada sendi atau wajah. Meskipun keloid tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, langkah-langkah ini dapat membantu mengurangi risiko pembentukannya.
Jika temansehat rentan terhadap keloid, penting untuk membahas risiko ini dengan dokter spesialis bedah plastik RSI Unisma sebelum melakukan prosedur medis yang dapat menyebabkan luka.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND