Pendidikan

Mahasiswa Unisma Usung Konsep 3M sebagai Upaya Pencegahan DBD

Kamis, 13 Maret 2025 | 15:00 WIB

Mahasiswa Unisma Usung Konsep 3M sebagai Upaya Pencegahan DBD

Mahasiswa Unisma. (Foto: NOJ/humas)

Malang, NU Online Jatim

Mahasiswa Kandidat Sarjana Mengabdi Tematik (KSM-T) 30 Universitas Islam Malang (Unisma) mengadakan program penyuluhan dan aksi pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Cokro, Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang pada Selasa-Rabu, (18-19/02/2025).


Dalam program tersebut mahasiswa mengusung konsep 3M (Menguras, Menutup, Mengubur) untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya air guna menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Nyamuk aedes aegypti merupakan salah satu jenis nyamuk yang dikenal sebagai vektor atau pembawa penyakit khususnya BDB. Nyamuk ini mudah dikenali karena mempunyai corak garis-garis putih yang khas pada kakinya dan garis putih berbentuk tungau pada bagian atas tubuhnya.


Nyamuk aedes aegypti berkembang biak di tempat-tempat yang tergenang air bersih, seperti wadah penyimpanan air, pot bunga, bak mandi, dan barang bekas yang dapat menampung air hujan. Nyamuk betina membutuhkan darah untuk berkembang biak, dan mereka dapat menularkan virus penyebab penyakit saat menggigit manusia.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Sebagai upaya konkrit pencegahan penyakit DBD, mahasiswa membagikan ovitrap kepada masyarakat. Ovitrap merupakan perangkap jentik nyamuk yang digunakan untuk memantau keberadaan nyamuk Aedes aegypti di lingkungan sekitar. Ovitrap yang dibagikan merupakan wadah berisi air dan obat yang dapat digunakan untuk merangkap jentik nyamuk.


Dengan memasang ovitrap di sekitar rumah, masyarakat dapat mengetahui apakah ada nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak di lingkungannya. Dengan adanya ovitrap diharapkan masyarakat lebih mudah mendeteksi dan mengurangi tempat perkembangbiakan nyamuk pembawa penyakit ini.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Pelaksanaan program ini mendapat respons positif dari masyarakat. Warga merasa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat untuk menjaga DBD. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan angka kasus DBD di daerah sasaran dapat berkurang secara signifikan.


Selain itu, keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan sosial semacam ini juga menjadi bentuk nyata dari pengabdian kepada masyarakat dan implementasi ilmu yang telah mereka pelajari di kampus.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kedepannya, diharapkan program ini dapat menjadi agenda rutin dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan instansi kesehatan. Pencegahan DBD bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga tugas bersama untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari ancaman penyakit.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND