Gerak Cerdas Pencegahan Stunting Karya Murid SMA Nuris Juara Esai Nasional
Kamis, 14 November 2024 | 09:00 WIB

Rhamdan Adi Putra dan Retno Lestari, murid SMA Nuris Jember, raih Juara 3 Esai Nasional. (Foto: NOJ/ Aryudi AR)
Jember, NU Online Jatim
Tahun 2045, umur Indonesia pas satu abad. Dan di tahun itulah Indonesia dicanangkan menjadi negara maju, atau yang lebih dikenal dengan Indonesia emas.
Namun salah satu penghalang untuk menggapai Indonesia emas adalah stunting. Sebab, stunting menjadi penghambat dalam penyiapan generasi unggul dan berkualitas sebagai prasyarat menuju Indonesia maju.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Pemerintah tidak tinggal diam, dan terus bergerak untuk menghilangkan stunting dari Indonesia. Walaupun demikian, angka penderita stunting masih cukup memprihatinkan.
Hal tersebut menggugah nurani Rhamdan Adi Putra dan Retno Lestari. Dua murid SMA Nuris Jember yang masing-masing duduk di kelas XII MIPA 1 dan XII MIPA 2 itu punya niat mulia: ingin berkontribusi dalam memerangi stunting.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Keinginan Rhamdan dan Retno untuk melawan stunting dengan beragam gagasannya dituangkan dalam sebuah esai berjudul “Gerak Cerdas (Gerakan Remaja Cegah Resiko Stunting): Inovasi Platform Kolaboratif dalam Pencegahan Stunting untuk Masa Depan Anak Indonesia”.
Esai tersebut diikutkan dalam Lomba Karya Tulis dan Esai Nasional yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Psikologi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, pada awal November 2024 lalu.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Alhamdulillah, berkat doa pengasuh dan para guru kami bisa juara 3 di ajang tersebut,” ujar Rhamdan di kompleks Pondok Pesantren Nuris Jember, Rabu (13/11/2024).
Aplikasi bernama “Gerak Cerdas” ini dilengkapi dengan fitur yang lengkap meliputi kalkulator gizi, jurnal kesehatan, cerita inspiratif, data perkembangan anak hingga fitur interaktif berupa forum diskusi dan informasi webinar yang dapat diakses oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
“Kami berharap gagasan ini terus dapat dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang,” jelasnya.
Rhamdan menambahkan, pencegahan stunting tidak melulu dengan asupan gizi yang bagus bagi balita dan ibu hamil, tapi juga dengan membangun kesadaran masyarakat terhadap arti pentingnya pola hidup sehat, kesadaran tentang pentingnya menikah di usia wajar, dan sebagainya.
“Sebab, walaupun si balita diberi makanan bergizi tapi lingkungannya tidak sehat, tidak banyak membantu pengentasan penderita stunting,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
ADVERTISEMENT BY ANYMIND