Tapal Kuda

LP Ma’arif NU Pasuruan Luncurkan Kurikulum Perdana Madin Wustha

Kamis, 31 Juli 2025 | 13:00 WIB

LP Ma’arif NU Pasuruan Luncurkan Kurikulum Perdana Madin Wustha

Kegiatan workshop dan review kurikulum Madrasah Diniyah Wustha oleh LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan. (Foto: NOJ/Mokh Faisol)

Pasuruan, NU Online Jatim 

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Pasuruan resmi meluncurkan kurikulum perdana untuk jenjang Madrasah Diniyah (Madin) Wustha. Peluncuran tersebut dilakukan dalam kegiatan Workshop dan Review Kurikulum Madrasah Diniyah Wustha di Aula Inovasi LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Rabu (30/07/2025).


Ketua LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid menyampaikan, kurikulum tersebut merupakan upaya konkret untuk memperkuat eksistensi pendidikan diniyah di tengah masyarakat.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Kurikulum Wustha sudah kita luncurkan dan kita kaji bersama. Nantinya bisa disempurnakan dan disesuaikan dengan kondisi lapangan,” ujarnya.


Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan tersebut menerangkan, Madin masih menjadi lembaga pendidikan yang diminati masyarakat, terutama di wilayah pedesaan. “Madin di Kabupaten Pasuruan masih menjadi primadona. Ini patut kita syukuri dan lestarikan bersama,” terangnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Ia menjelaskan, penyusunan kurikulum dilakukan dengan memperhatikan dua pendekatan, yakni ideal dan kontekstual. Di banyak wilayah, kegiatan Madin Wustha berjalan selama dua jam setiap hari, mulai pukul 14.00 hingga 16.00 WIB mengacu pada Peraturan Bupati Pasuruan tentang pelaksanaan pendidikan Madin.


"Durasi tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam empat mata pelajaran inti dengan sistematika yang padat namun tetap aplikatif. Kurikulum akan terus disempurnakan melalui proses review pada tahun-tahun berikutnya,” jelasnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Dirinya berharap, kegiatan ini menjadi tonggak penting bagi LP Ma’arif NU Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan kualitas pendidikan diniyah, sekaligus memperkuat komitmen Nahdlatul Ulama dalam mencetak generasi santri yang mumpuni dalam ilmu agama.


Sementara itu, Wakil Sekretaris Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU0 Kabupaten Pasuruan, Dairoini menambahkan, pendekatan pembelajaran kurikulum Wustha dibagi dalam tiga fase. Kelas satu penguatan bacaan kitab, kelas dua pada pemahaman, dan kelas tiga pada penerapan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Jika tiga tahapan ini berjalan baik, lulusan Madin Wustha akan mampu membaca kitab dan mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.


Adapun struktur materi kurikulum terdiri dari akidah, hadits, tauhid, dan akhlak sebanyak 60 persen, fiqih 30 persen, dan tarikh 10 persen.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND