Pasuruan, NU Online Jatim

Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan menindaklanjuti surat instruksi LP Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) nomor 635/PP/SU/LPMNU/VII/2024.

 

Surat tersebut berkaitan dengan buku pelajaran Aswaja "Ke-NU-an" Jilid I untuk kelas 2 yang diterbitkan oleh RMINU Tegal. Dalam buku pelajaran tersebut ditengarai terjadi distorsi sejarah organisasi Nahdlatul Ulama.

 

"Kami siap melaksanakan instruksi tersebut. Kami siap melakukan kajian terhadap buku-buku Aswaja yang masuk di Pasuruan," ujar Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan, Ahmad Farid kepada NU Online Jatim, Selasa (6/08/2024).

 

Dirinya memastikan di Kabupaten Pasuruan buku tersebut tidak beredar. Pasalnya, buku yang digunakan oleh lembaga pendidikan di Kabupaten Pasuruan merupakan buku pelajaran yang dibuat oleh LP Ma'arif NU Jatim.

 

"Insyaallah aman, karena kami menggunakan buku terbitan LP Ma'arif NU Jatim dan terbitan sendiri khususnya Aswaja," tegasnya.

 

Dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Pasuruan itu menegaskan, buku pelajaran Aswaja ke-NU-an di Kabupaten Pasuruan sebelumnya sudah dikaji ulang oleh pengurus dan kepala sekolah di lembaga pendidikan tersebut.

 

"Tapi kami tetap mengimbau kepada kepala sekolah untuk mengkaji ulang buku Aswaja ke-NU-an untuk memastikan buku tersebut tidak menyimpang," terangnya.

 

"Bagi kepala sekolah yang menemukan buku aswaja yang menyimpang apapun itu segera laporkan ke Ma'arif NU Kabupaten Pasuruan,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa fitrahnya LP Ma'arif NU itu menjaga ideologi Ahlussunnah wal Jamaah. Jadi, harus betul-betul pembelajarannya berjalan dengan baik dan berkualitas sesuai ajaran Aswaja An-Nahdliyah.

 

"Kami akan terus menjaga dan mengkaji buku-buku Aswaja yang beredar di Kabupaten Pasuruan agar semakin baik dan berkualitas," tandasnya.