• logo nu online jatim
Home Metropolis Malang Raya Madura Tapal Kuda Kediri Raya Matraman Pantura Khutbah Keislaman Tokoh Rehat Jujugan Nusiana Opini Pendidikan Pemerintahan Parlemen Pustaka Video Risalah Redaksi NU Online Network
Jumat, 26 April 2024

Jujugan

Ke Bangil Hanya untuk Berburu Nasi Punel, Mengapa Tidak?

Ke Bangil Hanya untuk Berburu Nasi Punel, Mengapa Tidak?
Nasi punel di Bangil memang bikin ketagihan. (Foto: NOJ/UMo)
Nasi punel di Bangil memang bikin ketagihan. (Foto: NOJ/UMo)

Hal yang membuat penasaran sekaligus berbuah kangen saat ke Bangil, Pasuruan adalah menikmati sensasi nasi punel. Kendati terlalu berlebihan, namun ada benarnya juga kalau ada yang mengatakan bahwa tidak lengkap rasanya bila ke Bangil atau Pasuruan, ternyata tidak singgah di warung di jalur utama ini.
 

Salah satu yang legendaris adalah warung nasi punel Hj Lin, yang terletak di Jalan Pantura Surabaya-Bayuwangi. Lebih tepatnya di Jalan DR. Soetomo No 9, Gempeng Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan. Jaraknya sekitar 2.5 Km dari Alun-alun Bangil. 
 

Lokasi warung Hj Lin yang berada tepat di sebelah jalan raya sangat memudahkan pembeli, sehingga tidak ribet menemukannya. Bila ternyata naik angkutan umum, bisa langsung turun di depan warung, demikian pula kalau naik kendaraan pribadi, juga demikian. Di sebelah warung sudah tersedia lahan parkir cukup luas. 
 

Kalau kebetulan dari Surabaya mau ke arah timur, maka lokasi warungnya berada setelah jembatan Bangil dan tepat di depan Masjid Manarul Islam.
 

Tiada Banding
Nasi punel merupakan makanan khas dari Bangil Pasuruan. Jadi, sangat disayangkan kalau tidak menyempatkan untuk mampir. Tekstur nasinya lembut dan menggumpal dan disajikan di atas daun pisang. Sungguh sangat menggoda selera, apalagi lauknya gak pelit. Satu porsi nasi disajikan dengan lauk yang sangat beragam. 
 

Terdapat dua menu lauk yakni ayam atau jeroan, tapi lauk tambahannya yang banyak banget, ada kikil, kuah tahu yang mantap, mendol, sama pepes sayur. Orang Pasuruan menyebutnya bubur, jadi isinya bumbu kelapa dibungkus dengan daun pisang. Jadi, tastenya itu endless pokoknya.
 

Nasi punel dilengkapi sambal mentah kacang panjang. Rasanya pedas-pedas pahit gitu ditambah lagi parutan kelapa atau serundeng di atasnya, sungguh sangat memanjakan lidah. Nah kalau mau lauk jeroan, dapat bonus paru juga, atau mau ditambah limpa hati, dan babat juga sangat bisa. Pokoknya memanjakan kebutuhan perut banget, bengkelnya lapar. Dalam satu porsi nasi punel dihargai Rp 20.000,-. Bagaimana, cukup terjangkau kan?
 

Rawon yang Layak Dicoba
Di warung ini, juga tersedia menu rawon. Yang mau makan menggunakan kuah, bisa pesan rawon yang rasanya gak kalah enaknya. Tempatnya sih seperti warung, tapi jangan salah, meskipun tempat duduknya cukup untuk 40 sampai 42 orang, warung ini tidaklah pernah sepi pembeli. Selalu ramai dikunjungi pembeli dari berbagai kalangan. 
 

Awalnya ke sini cuma mau mencoba, tapi pas di kunyahan pertama, jadi bikin ketagihan. Kurang dari 10 menit langsung satu porsi habis. Bumbu manis asinnya pas banget ditambah lagi nasinya yang lembut, jadi lahap saat makan. 
 

Warung nasi punel Hj Lin buka setiap hari, dari Senin sampai Ahad yakni sejak pukul 06.30 WIB hingga 20.00 WIB. Jadi, tidak ada salahnya kalau ke Bangil hanya untuk berburu nasi punel ini. 


Editor:

Jujugan Terbaru