Menikmati Es Ta’al, Kuliner Khas Sumenep Pelepas Dahaga saat Berbuka
Ahad, 3 April 2022 | 14:30 WIB
Moh. Khoirus Shadiqin
Kontributor
Sumenep, NU Online Jatim
Jalan-jalan di sore hari saat bulan Ramadhan menjadi kebiasaan masyarakat di Madura. Entah, sebatas menunggu waktu berbuka atau pun sambil mencari menu untuk dinikmati saat adzan Maghrib tiba. Di kawasan Timur Daya Kabupaten Sumenep, menu Es Ta’al tidak salah untuk dicoba.
Es Ta'al atau Es Buah Siwalan merupakan minuman dengan perpaduan buah siwalan, santan kelapa, dan gula merah cair atau tangghuli dalam kebiasaan orang Madura. Setiap kemasan Es Ta'al biasanya dibanderol dengan harga Rp8 ribu.
Salah satu penjual Es Ta’al ini berada di Kedai Longghu, Desa Banuaju Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep. Yakni, sebuah daerah menuju kawasan Pantai Lombang yang dikenal dengan destinasi wisata yang kaya dengan cemara udang.
Owner Kedai Longghu, Ria Febriyanti mengatakan, bahwa dirinya juga menjual beragam macam panganan, seperti Tahu Walek, Mie Ayam, dan lain sebagainya. Sementara untuk minuman yang menjadi favorit pembeli ialah Es Ta’al.
Ia mengatakan, omzet Es Ta'al di Kedai Longghu mencapai hingga Rp1,5 juta dalam satu hari. "Kalau ditanya berapa cup lakunya per hari kurang paham. Kalau diuangkan mungkin sekitar Rp1,5 juta,” ujarnya kepada NU Online Jatim, Ahad (03/04/2022).
Disebutkan, bahwa Ta’al atau siwalan di kawasan Kecamatan Batang-Batang pada musim tertentu terkadang langka. Hal ini tentu menjadi penghambat usaha Es Ta'al itu. Menurutnya, ia terkadang harus membeli siwalan di daerah lain untuk bisa memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Jika stok siwalan banyak, maka pembeli akan kebagian semua. Kecuali sedang sulit, kadang saya harus ke Kecamatan Prenduan untuk membeli, soalnya kan buah siwalan jadi bahan baku utama jenis minuman ini," kata Yayan, sapaan akrabnya.
Untuk hari-hari biasa, lanjutnya, pelanggannya bermacam-macam. Ada yang membeli untuk konsumsi pribadi, ada yang untuk keluarga. Bahkan, ada pula yang memesan untuk rapat-rapat kedinasan tertentu.
Menurut Yayan, memasuki bulan Ramadhan 1443 Hijriyah ini diprediksi akan semakin banyak permintaan untuk menu buka bersama. "Sekarang bulan Ramadhan, biasanya agenda buka bersama juga kadang pesan di sini," pungkasnya.
Terpopuler
1
PWNU Jatim Minta Pemerintah-DPR Terbuka, Ajak Rakyat Jaga Persatuan
2
Nabawi Award, Cara LTMNU Standardisasi Masjid di Tulungagung
3
Jejak Demo di Surabaya: Gedung Grahadi hingga Polsek Tegalsari Dibakar
4
Kunjungi Keluarga Affan Kurniawan, Tim NU Peduli Berikan Santunan
5
Dalil Merayakan Maulid Nabi Berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits
6
Rais Aam PBNU: Tragedi Affan Jadi Pelajaran Bersama, Hindari Provokasi dan Anarkisme
Terkini
Lihat Semua